TNI Terjunkan 50 Ribu Babinsa ke Daerah

bintara pembina desaJakarta, Bhirawa
Mabes TNI Angkatan Darat mengerahkan pasukan teritorial, termasuk 50 ribu bintara pembina desa (Babinsa) yang ada di seluruh pelosok Indonesia untuk membantu para petani guna mewujudkan swasembada pangan dalam tiga tahun ke depan.
“Seluruh personel teritorial dikerahkan, termasuk babinsa untuk membantu program pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan nasional,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Wuryanto di Jakarta, Rabu (1/4) kemarin.
Brigjen TNI Wuryanto yang didampingi oleh jajaran di lingkungan Dispenad mengatakan, persoalan pangan merupakan masalah strategis, sehingga harus diselesaikan bersama.
Kerja sama TNI AD dengan Kementerian Pertanian yang dilakukan pada November 2014 lalu ditargetkan tercapainya swasembada pangan tiga tahun ke depan, namun TNI AD melihat kerja sama ini bukan hanya sekadar tercapai swasembada pangan nasional, melainkan tercapainya ketahanan pangan nasional.
“Bahkan, kami yakin swasembada pangan akan tercapai dalam kurun waktu satu tahun. Kita ingin Indonesia semua bisa mandiri di bidang pangan, sehingga tak ada ketergantungan dari negara lain,” kata Wuryanto seraya mengatakan, para pangdam dan danrem juga melakukan “MoU” dengan Dinas Pertanian provinsi.
Optimistisnya, kata dia, lantaran Kementerian Pertanian siap menyediakan anggaran untuk perbaikan untuk irigasi dan infrastruktur pertanian lainnya, penyediaan pupuk bersubsidi, bibit pertanian, serta mesin-mesin pertanian juga disediakan.
“Kita akan melakukan pendampingan kepada kelompok tani di seluruh wilayah agar swasembada pangan tercapai,” ujarnya.
Ia menilai ada upaya dari negara lain yang menginginkan agar Indonesia ketergantungan pangan dari negara lain. Indonesia yang merupakan negara agraris ingin diciptakan sebagai negara industri, sehingga tergantung dari negara-negara lain.
“Ini sudah di ‘setting’,” tukasnya.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyatakan TNI senantiasa mendukung kebijakan pemerintah dalam kepastian mewujudkan kedaulatan pangan, khususnya di daerah perbatasan, pulau-pulau terkecil, dan terluar.
“Saya tekankan kepada seluruh jajaran dan pangkotama untuk bersinergi dengan kekuatan komponen yang terkait dalam membangun kedaulatan pangan. Kita berikan yang terbaik kepada negara,” katanya, saat membuka pertemuan dengan 100 ahli pangan atau “100 Expert Meeting” dengan tema “Memastikan Terwujudnya Kedaulatan Pangan” di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (30/3).
Dalam mengatasi persoalan pangan, menurut Panglima TNI, tak hanya mengikuti seminar, berkumpul, dan berdiskusi tanpa melakukan tindakan-tindakan yang konkret dalam mengatasi persoalan pangan itu.
“Kita tak perlu banyak seminar dan berkumpul. Tetapi pahami persoalan dengan baik, kemudian melakukan tindakan yang konkret. Intinya TNI siap kapan pun,” tandas Moeldoko.
Menurut dia, Nawacita yang diusung oleh Presiden Joko Widodo  manakala dilakukan secara konsisten, maka Indonesia akan sejahtera, tenteram dan damai.
Indonesia, juga akan memiliki kemandirian di bidang pangan karena kedaulatan pangan menjadi isu yang strategis. “Kedaulatan pangan sangat penting karena menyangkut hidup rakyat Indonesia,” imbuhnya. [ant.ira]

Tags: