Tol Madyopuro Segera Beroperasi,  Pemkot Malang Belum Siapkan Penunjang

Kota Malang, Bhirawa
Tol Pandaan Malang (Mapan) hampir rampung  di seksi V Madyapuro, Kota Malang kini progress pembangunan hampir selesai 100 persen. Sayangnya Pemkot Malang belum menyiapkan penunjangnya.
PT Jasa Marga Tol Mapan (JPM) kini sedang  fokus dalam melakukan pembenahan jalan di luar exit tol Madyapuro, berupa pembangunan tapper jalan di sekitaran luar exit tol Madyapuro.
Termasuk menambah dua lajur baru agar kondisi arus lalu lintas di luar exit tol Madyapuro lancar.
Direktur Teknik PT JPM Siswantono, mengutarakan pihaknya  meminta kepada Pemerintah Kota Malang agar sebuah rumah yang masih berdiri di Jalan Ki Ageng Gribig bisa segera dibongkar.
Meski itu bukan wewenang PT JPM, tapi mereka memohon ketersediaan Pemkot Malang untuk segera menyelesaikan kasus tersebut.
“Sebetulnya yang jadi permasalahan ya rumah itu. Sebenarnya jalannya itu lurus karena memang jalan kembar. Namun harus belok ke kanan jadinya ya ada penyempitan. Sehingga arus lalu lintas di sana crowded,” ujarnya.
Jasa Marga kini sedang menunggu proses untuk dimulainya uji laik yang akan dilakukan oleh Kementerian PUPR, BPJT, Dinas Perhubungan, Polisi dan pihak-pihak terkait lainnya.
Sembari menunggu sertifikat turun, Jasa Marga akan mengoperasikan gratis exit tol Madyapuro selama tujuh hari.
Selain ada ganjalan disisi jalan Ki Ageng Gribig, berupa cucian mobil, untuk sisi arah Jalan Sulfat sejauh ini belum disiapkan oleh Pemkot Malang.
Ancaman kemacetan akan terjadi di sesi Jalan Danau Jongge, pasalnya sambungan jalan menuju Jalan Sulfat belum disiapkan. Ini akan berdampak pada penumpukan kendaraan lantaran Jalan Danau Jongge, menyempit dan  hanya menyambung sampai Jalan Danau Sentani Perumahan Sawojajar.
Sekda Kota Malang Wasto, menyebutkan masih ada kendala terkait dengan rencana lanjutan Jalan Danau Jongge menuju Jalan Sulfat.
Menurut Wasto, kendala itu antara lain, sisi lajur jalan sebelah kanan merupakan kewenangan Kabupaten Malang. Kalau jalan yang di bawah kewenangan Pemkot pihaknya bisa merencanakan dan segera di eksekusi.
“Kalau untuk sisi Kota Malang,  saya kira ngak ada masalah. Meski saat ini kita juga belum menyiapkan untuk kelanjutan Jalan Danau Jongge”tutur Wasto.
Namun demikian, ia menyampaikan, akan segera melakukan komunikasi dengan Kabupaten Malang, agar lahan yang ada dibelakang kantor Perumnas Sawojajar bisa segera di bebaskan.
Dibagian lain, Pemerintah Kota Malang akan  mengajukan tukar guling jalan tersebut ke Kementrian PUPR.
Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan, Pemerintah Kota Malang sudah mengajukan rencana tukar guling tersebut.
Akan tetapi, dari inventarisir kelas dari Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur masih belum masuk.
Dia menyampaikan, dalam waktu dekat ini pengajuan tersebut akan segera dilakukan.
Selanjutnya, pihaknya akan mengawal rencana tukar guling ini akan bisa segera terealisasikan.
Belum jelasnya rencana tukar guling ini kata Sutiaji juga akibat adanya kebijakan dari pusat mengenai Permen PU.
Yang saat ini sedang dilakukan penghibahan, hibah dan termasuk jalan.
Rencana tukar guling jalan Ki Ageng Gribig ini sebenernya sudah direncanakan Pemerintah Kota Malang jauh-jauh hari.
Hal ini juga untuk menyambut dibukanya pintu exit Tol Madyapuro. Rencananya  Jalan Ki Ageng Gribig hingga Jalan Mayjend Sungkono akan ditukar dengan Jalan Raden Intan, Jalan Panji Suroso, Jalan Gatot Subroto hingga Jalan Raya Gadang.
Dikarenakan, sepanjang jalan Jalan Raden Intan hingga Jalan Raya Gadang ini statusnya jalan provinsi dan sebagian lagi jalan nasional yang membelah Kota Malang.
Dia menyampaikan, sebenarnya jalan keluar dari pintu tol tersebut statusnya adalah jalan provinsi ataupun jalan nasional.
Untuk itu, dia berharap agar tukar guling ini bisa segera terealisasikan. [mut]

Tags: