Tren Kematian Ibu – Anak Turun di Tuban

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban bersama para pemateri dari USAID saat memaparkan materi dalam seminar yang diikuti oleh Ormas, dan LSM di Kabupaten Tuban. (khoirul huda/bhirawa)

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban bersama para pemateri dari USAID saat memaparkan materi dalam seminar yang diikuti oleh Ormas, dan LSM di Kabupaten Tuban. (khoirul huda/bhirawa)

Tuban, Bhirawa
Angka kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir di Kabupaten Tuban tahun 2014 menunjukan tren turun. Meski demikian, Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban mencatat kasus kematian ibu dan bayi baru melahirkan masih tergolong tinggi.
Seperti diungkapkan Kepala Dimas Kesehatan Kabupaten Tuban Dr Saiful Hadi, dalam sebuah acara seminar di Aula dinas bersama sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas), LMS di Kabupaten Tuban. “Trenya memang turun, data tahun lalu turun dibanding tahun sebelumnya, namun angka ini masih cukup tinggi,” ujar dr Saiful.
Data dinas kesehatan menyebut, angka kematian ibu dan bayi baru lahir pada tahun 1211 memcapai 169 bayi, dan 18 ibu, tahun 2012 ada 155 bayi dan 24 ibu, selanjutnya di tahun 2013  171 bayi dan 12 ibu, ditahun berikutnya 2014 ada 186 bayi dan kematian ibu menurun menjadi 10.
“Memasuki tahun 2015 sampai bulan Juli ada 80 bayi dan 8 ibu melahirkan, jangan sampai jumlah itu bertambah lagi. Karenanya kami mengupayakam dengan kesadaran bersama untuk mengetahui penanganan dan bagaimana mencegah agar itu tidak terjadi, karena kita hanya bisa mengupayakan,” terang Saiful.
Memurut Saiful ada beberapa penyebab kematian ibu dan bayi, penyebab paling banyak adalah pendarahan, keracunan melahirkan atau tekanan darah tinggi dan penyakit jantung bagi ibu, dan kurangnya asupan gizi bagi bayi.
“Faktor -faktor inilah yang harus diketahui, tidak hanya ibu hamil namun juga seluruh elemen masyarakat dan lingkungan agar saat menemukan hal seperti itu dapat ditangani dengan cepat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Itu. [hud]

Tags: