Unair Gelar Pameran Arsip Pandemi Covid-19

Salah satu pengunjung pameran arsip pandemi Covid-19 yang digelar Unair

Kenang Perjuangan Tenaga Kesehatan dan Masyarakat Menangani Covid-19
Surabaya, Bhirawa
Peristiwa Covid-19 memberi kesan mendalam bagi masyarakat di seluruh dunia. Banyak jiwa berguguran karena virus ini. Banyak juga penyintas yang mampu bertahan melawan ganasnya Covid-19.
Untuk mengingat kembali, perjuangan para penyitas dan tenaga kesehatan dalam penanganan Covid-19, Universitas Airlangga (Unair) menggelar Pameran Arsip Pandemi Covid-19 di Balai Pemuda Alun-Alun Surabaya pada Selasa (3/1).
Pameran tersebut menyajikan arsip dokumen kebijakan, foto dan video yang menggambarkan upaya Unair menghadapi pandemi Covid-19, hingga sarana dan inovasi yang dilakukan selama pandemi tersebut.
Sekretaris Unair Dr Koko Srimulyo Drs MSi menyampaikan pameran arsip pandemi Covid-19 bertujuan untuk menyimpan dokumentasi penanganan Covid-19 di Indonesia. Sehingga, generasi yang akan datang dapat mempelajari serta menangani wabah serupa dengan lebih matang.
Koko juga berharap ada museum Covid-19 di Indonesia untuk mengumpulkan serta menyimpan dokumentasi penanganan Covid-19 di Indonesia yang lebih baik. Ia mengatakan pameran arsip Covid-19 tersebut merupakan pemantik Unair untuk membangun museum tentang Covid.
“Karena di Indonesia belum ada museum tentang Covid. Barangkali ide museum tentang Covid ini pertama kali di Indonesia. Mestinya, seperti ini itu museum tentang Covid-19 akan dibuat oleh pemerintah Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Community Development Unair, Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih MSi menyampaikan dalam pameran tersebut terdapat tiga arsip yang ditampilkan. Yakni, arsip penanganan Covid-19 garda depan, arsip penanganan orang terinfeksi, dan arsip penanganan korban meninggal akibat Covid-19.
“Jadi saya rasa sih, lengkap semua kegiatan pengarsipan ini mulai awal sampai akhir, sampai yang sembuh maupun yang tidak bisa diselamatkan. Dan penghargaan-penghargaan, dokumen foto, maupun video,” ujarnya.
Salah satu pengunjung Willy Irawan mengungkapkan pameran arsip pandemi Covid-19 ini penting bagi masyarakat luas untuk mengetahui perjuangan tenaga kesehatan dan inovasi-inovasi yang dicetuskan untuk penanganan Covid-19.
Apalagi ada beberapa informasi yang diberikan saat menangani pasien Covid-19.
“Pameran ini jadi wadah baru agar masyarakat mengingat kembali bahwa kita pernah menghadapi kesulitan ini. Sekaligus mengucapkan terimakasih atas perjuangan tenaga kesehatan yang bekerja keras menangani Covid-19 dan masyarakat yang tetap mematuhi protokol kesehatan,” terangnya.

1.225.000 Dosis Vaksin Inavac Siap Didistribusikan
Dalam kesempatan itu, Prof Nyoman juga menyebut sebanyak 1.225.000 dosis vaksin Inavac telah dikirimkan ke Kementerian Kesehatan. Vaksin ini rencananya akan siap digunakan untuk masyarakat dewasa. Kendati begitu, vaksin booster dewasa masih menunggu pengecekan BPOM.
“Sekarang setiap batch produk vaksin itu dicek oleh BPOM, walau sudah mendapat EUA (Emergency Use Authorization) bukan berarti langsung dikirim. Tapi dicek lagi supaya tidak terjadi residu yang tidak diinginkan, aman, kemudian dikirim,” katanya.
Prof Nyoman menambahkan, vaksin Inavac telah siap dikirim ke 34 provinsi. Ia berharap Jawa Timur mendapatkan sebagian dosis vaksin tersebut.
Lebih lanjut, Prof Nyoman mengungkapkan jika tahun ini tim peneliti Unair masih akan melanjutkan penelitian vaksin untuk anak, remaja dan booster remaja. Sebab, di tahun 2022 pihaknya masih fokus dengan penelitian vaksin untuk orang dewasa.
“Kami menunggu PTUK (uji kompetensi) untuk booster remaja sambil berjalan (penelitian vaksin) anak, itu yang terakhir,” tandas dia. [ina.why]

Tags: