Unmeetned Jatim Masih Tinggi

Surabaya, Bhirawa
Di Jawa Timur pasangan usia subur yang belum ber KB masih cukup tinggi. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasonal (BKKBN) Jatim masih harus bekerja keras untuk mencapai target penurunan potensial KB yang disebut Unmeetneed  tersebut.
Data BKKBN Jatim menyebut hingga November 2013 jumlah Unmeetneed  terpantau hingga jumlah 893.000 orang dari total Pasangan Usdia Subur(PUS) sebanyak 8.096.440 orang . keengganan PUS untuk menjadi akseptor KB akibat kurangnya informasi masih menjadi faktor utama besarnya Unmeetneed.
Plt Kepala BKKBN Jatim, Suhartuti MM menyatakan, dari kontrak kinerja pemerintah (KKP) yang telah ditetapkan BKKBN Pusat, pencapaian Unmeetneed di Jatim belum menunjukkan hasil yang memuaskan.
Dari KKP yang telah ditetapkan, BKKBN Jatim telah dipatok  untuk menurunkan Unmeetneed menjadi 7,10 persen. ”Kita sudah berusaha keras menurunkan Unmeetneed di Jatim tapi masih 11,04 persen,” ujarnya.
Wanita berkacamata ini menjelaskan, belum tercapainya Unmeetneed dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kekurangpahaman Pasangan Usia Subur (PUS) dalam mengikuti program KB. Banyak PUS menganggap menggunakan alat kontrasepsi dapat menyebabkan kemandulan dan perubahan fisik pada wanita sepeti gemuk, keputihan dan sejenisnya.
”Jadi anggapan yang salah tentang penggunaan alat kontrasepsi inilah yang harus diluruskan ke PUS,”tuturnya.
Tuti panggilan akrab Suhartuti mengatakan, untuk menurunkan Unmeetneed, BKKBN akan memaksimalkan kinerja PLKB (Petugas Lapangan Keluarga Berencana), Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan bekerjasama para stakeholder.
Untuk stakeholder menurutnya, pihak BKKBN akan berkerjasama dengan Ormas (Organisasi Masyarakat) seperti Fatayat, Aisyiah, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan lembaga pemerintahan atau lembaga pendidikan seperti Korpri, Bhayangkari, PKK dan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta (PTN-PTS) di Jatim dan sejenisnya.
”Jadi para stakeholder ini, yang akan membantu BKKBN dalam mengatasi masalah unmet need di Jatim,”ujarnya.
Selain itu BKKBN Jatim akan berupaya keras untuk menyosilisasikan program KB ke PUS dan masyarakat luas. BKKBN akan menyosilisasikan program KB lewat media elektronik dan cetak agar masyarakat luas tahu manfaat mengikuti KB. Sebagai baromater Indonesia bagian timur, diharapkan Jatim dapat memberikan contoh bagi provinsi lainnya.
Sementara itu salah satu Tokoh Agama Surabaya Susila mengatakan, kurang tercapainya Unmeetneed dapat disebabkan karena tidak pahamannya masyarakat akan kegunaannya. Banyak masyarakat mengira mengikuti program KB bertentangan pada agama, sehingga program penurunan Unmeetneed tidak berhasil.
”Sebenarnya program Unmeetneed tidak  bertentangan dengan agama karena tujuan KB untuk mengontrol angka kelahiran dan bukan meniadakan kelahiran,” ungkapnya. [dna]

Rate this article!
Tags: