Utamakan Perbaikan Tiga Layanan

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo meninjau lokasi bencana di Desa Wirotaman, Kecamatan Ampel Gading, Kabupaten Malang, Minggu (11/5). Pada kesempatan itu Gubernur Khofifah juga berdialog dengan korban gempa.

Pemprov, Bhirawa
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa langsung melakukan pemetaan skala prioritas perbaikan pasca gempa bumi yang terjadi pada Sabtu (10/5). Di antara yang diminta Gubernur Khofifah untuk segera dilakukan perbaikan pasca gempa ialah fasilitas tempat ibadah, kesehatan dan pendidikan. Hal ini menyusul akan datangnya Bulan Ramadan yang jatuh pada Selasa (13/5) besok.
“Karena besok sudah memasuki Ramadan, maka kami meminta agar fasilitas tempat ibadah menjadi salah satu yang harus segera dilakukan perbaikan. Khususnya musala atau masjid, jika rusaknya dalam kondisi ringan agar segera diproses perbaikannya,” ujar Khofifah saat mengunjungi MAN 2 Turen, Malang, kemarin.
Selain tempat ibadah, Khofifah juga berharap agar perbaikan disegerakan untuk fasilitas layanan pendidikan dan layanan kesehatan. Karena itu, jajaran TNI sendiri telah menyampaikan bahwa timnya di jajaran Kodim, Korem akan digerakkan untuk melakukan perbaikan secepatnya. Tapi kalau kerusakan itu masuk dalam skala berat atau sedang, tentu harus dilihat dulu kondisi konstruksinya.
“Jadi tiga layanan dasar ini harus mendapatkan prioritas. Untuk tiga hal ini, Pemprov punya BTT (Belanja Tidak Terduga), kabupaten juga punya BTT. Maka akan kita sinkronkan apa yang dilakukan oleh pemprov atau kabupaten,” sambung Khofifah.
Berseiring dengan perbaikan fasilitas tersebut, Khofifah juga menegaskan agar proses evakuasi dan identifikasi terus dilakukan. Saat ini, tim dari TNI, Polri dan relawan telah turun untuk melaksanakan evakuasi sebgai prioritas dalam situasi tanggap darurat.
“Penyelamatan warga harus diprioritaskan. Sambil kemudian tim dari pemkab melakukan inventarisasi dan pendataan kerusakan baik kategori ringan, sedang, maupun berat. Ini semua akan segera dikordinsikan. Karena kita ingin memastikan proses identifikasi berseiring dengan proses evakuasi pada saat tanggap darurat,” ungkap Khofifah.
Dalam kunjungannya ke lokasi gempa di Kabupaten Malang, Khofifah menyisir tiga titik lokasi. Di antaranya ialah Kecamatan Turen, Kecamatan Dampit dan Kecamatan Ampel Gading. Dalam menghadapi masa tanggap darurat ini, Khofifah menegaskan pentingnya keberadaan posko tanggap bencana. Sebab, posko itu akan menjadi sangat penting sebgai sentral dari komunikasi seluruh lini.
“Kemudian juga dibutuhkan tempat pengungsian yang berbeda antara pengungsian korban gempa dan korban bencana lain seperti banjir. Sebab, korban bencana gempa ada trauma psikologis terhadap potensi gempa susulan. Itu yang menjadikan berbeda dalam menyiapkan tempat pengungsian bagi korban terdampak gempa,” ungkap Khofifah.
Kepada masyarakat, Khofifah juga meminta agar terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan yang mungkin terjadi. Khususnya mereka yang tinggal di bantaran aliraan sungai besar , pegunungan dan perbukitan, mewaspadai ancaman tanah longsor dan banjir bandang pasca kejadian gempa bumi di selatan Jatim, Sabtu kemarin.
“Berdasarkan informasi yang dirilis BMKG, beberapa wilayah di Jatim akan mengalami hujan sedang hingga lebat hari ini (Kemarin). Hujan ini dikhawatirkan akan memperbesar potensi bencana susulan berupa tanah longsor dan banjir bandang karena struktur dan kondisi tanah labil,” ungkap Khofifah disela- sela kunjungan akibat gempa di Kecamatan Turen- Dampit dan Ampel Gading Kabupaten Malang.
Adapun daerah yang diprediksi diguyur hujan tersebut yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Blitar, Kabupaten Malang, Kota Batu, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Tulungagung. “Tetap waspada, jangan lengah. Jika memang hujan deras, segera jauhi lereng dan hindari berada di lembah sungai. Cari tempat yang aman, lapang tanpa penghalang,” terang Khofifah.
Seperti diketahui, Gempa bumi telah mengguncang Kabupaten Malang, Lumajang dan Blitar – dan beberapa daerah sekitar di wilayah Jatim, pada Sabtu (10/4) siang. BMKG memperbarui kekuatan gempa menjadi 6,1 magnitudo dari yang sebelumnya tercatat 6,7 magnitudo. BMKG memastikan gempa ini tak menimbulkan ancaman tsunami.

Rusak Ribuan Rumah
Gempa bumi yang melanda Kabupaten Malang, pada Sabtu (10/4), dengan kekuatan 6,7 Skala Richter (SR), yang di update BMKG menjadi 6,1 SR, membuat ribuah rumah di 22 kecamatan rusak, empat orang meninggal dunia, lima luka berat dan delapan luka ringan.
Kepala BPBD Kabupaten Malang Bambang Istiawan mengatakan, kerusakan rumah warga terparah di wilayah Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit dan Desa Wirotaman, Kecamatan Ampelgading.
“Untuk situasi saat ini hanya pada posisi tanggap darurat, dan setelah tanggap darurat selesai, maka akan kita lakukan pemulihan. Dan saat ini, warga yang rumahnya rusak sudah kita berikan bantuan, seperti tempat tinggal sementara dan kita berikan bantuan untuk kebutuhan makan,” paparnya.
Sementara itu gempa juga merusak beberapa fasilitas wisata di Kota Batu, seperti permainan Snail Coaster di Jatim Park (JTP) II Kota Batu, patung gorila dan beberapa lainnya. Bangunan gorila ini terlihat berlubang tepatnya di bagian kepala.
Catatan BPBD Batu, ada lima kategori bangunan terdampak yaitu hunian rumah dua unit, gedung sekolah 4 unit, bengkel 1 unit, gedung DPRD, dan destinasi wisata JTP 2. “Untuk kerusakan bangunan sekolah terjadi di SMA Negeri 1 Batu, SMP PGRI 01 Kota Batu, dan SDN Tlekung 1. Adapun kerusakan lainnya ada tiang penyangga tandon di MAN 3 Kota Batu yang juga roboh akibat gempa,”ujar Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu.
Wakil Wali Kota Batu, Ir H Punjul Santoso menggelar apel bersama Taruna Siaga Bencana (Tagana). Apel yang digelar di Glagah Wangi Kota Batu diharapkan mampu meningkatkan sinergi Tagama dengan banyak pihak dalam upaya menjaga alam. “Tagana harus tetap bersemangat dalam bertugas tanpa kenal lelah. Dan semoga semangat juang Tagana ini bisa menjadi inspirasi masyarakat untuk berperan dalam menjaga alam,”pesan Punjul. [tam.cyn.nas]

Dampak Bencana Gempa Magnitudo 6,1SR di Jatim
Wilayah terdampak : 16 Kabupaten / Kota
Kerusakan Rumah : 1.361 rusak ringan , 845 rusak sedang, 642 rusak berat.
Kerusakan Tempat Ibadah :77 bangunan
Kerusakan Tempat Pendidikan : 39 bangunan
Kerusakan Kantor : 21 bangunan
Kerusakan Balai Desa : 11 bangunan
Fasilitas kesehatan : 12
Jembatan : 6

Daftar Korban:
Meninggal 8 orang
Luka ringan 36 orang
Luka Sedang 2 orang
Luka Berat 1 orang
*) SUMBER : BPBD JATIM ( Data hingga pukul 13.00, Minggu, 11 April 2021)

Rate this article!
Tags: