Vaksinasi Tahap Kedua RSU dr Soebandi Jember Ditiadakan

RSU dr.Soebandi Jember

Puluhan Nakes dan Vaksinator Terkonfirm Virus
Jember, Bhirawa
Banyaknya tenaga kesehatan (Nakes) dan petugas vaksinator RSU dr Seobandi Jember yang terkonfirmasi positif virus corona, pelayanan sedikit terganggu. Bahkan pelaksanaan vaksin kedua di rumah sakit milik pemerintah ini tiadakan. Berdasarkan informasi, sedikitnya ada 90 orang petugas Nakes, Vaksinator dan tenaga administrasi yang terkonfirmasi positif.

Kapala Instalasi Humas dan PKRS Drg. Septyono Hariawan, Sp.Perio membenarkan informasi tersebut, namun mengenai jumlah pastinya, drg. Septyono Hariawan mengaku tidak tahu secara persis berapa petugas yang terkonfirmasi positif. “Kalau jumlahnya belum tahu persis mas, tapi yang jelas banyak tenaga nakes, vaksinator dan tenaga administrasi yang terkonfirmasi positif,” ujar drg. Septiyono Hariawan yang dikonfirmasi via ponselnya, Senin (9/8).

Banyaknya petugas nakes yang terkonfirmasi positif kata drg. Setyono terjadi sejak pandemi gelombang. Mereka yang terkonfirmasi kebanyakan melakukan isolasi di rumah masing-masing.”Akhirnya kebobolan juga. Kami tidak menyalahkan mereka, karena mereka tugasnya bersentuhan dengan masyarakat. Sehingga tidak dapat terdeteksi riwayatnya,” tandasnya.

Banyaknya petugas yang terkonfirmasi positif diakui oleh drg. Setyono berdampak pada layanan. Utamanya pelayanan pelaksanaan vaksinasi tahap kedua.” Kalau layanan kesehatan, masih bisa diatasi dengan mengatur shift para tenaga nakes yang ada. Namun untuk vaksinator, tidak bisa diatur seperti itu, sehingga pelaksanaan vaksinasi tahap kedua di RSU dr. Soebandi Jember belum bisa dilaksanakan,” ungkapnya.

Atas dasar ini, kata drg. Setyono lembaganya berkirim surat kepada Dinas Kesehatan Kab. Jember. Kemudian, Dinas Kesehatan Jember memberikan saran dan masukan agar vaksin yang disediakan oleh RSU dr.Soebandi untuk diserahkan kepada Dinas Kesehatan Jember.

“Atas dasar advis dari Dinas Kesehatan tersebut, semua vaksin kami serahkan kepada Dinas Kesehatan untuk mengaturnya. Sehingga masyarakat yang akan melakukan vaksinasi bisa melalui puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya,” terangnya pula.[efi]

Tags: