Wagub Jatim Pastikan Kesiapan Water Bombing Atasi Karhutla Gunung Arjuno

Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak bersama Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto meninjau kesiapan Helikopter Water Bombing, Kamis (31/8). [abednego]

Karhutla Arjuno Telah Mencapai 700 Hektare

BPBD Jatim, Bhirawa
Pemprov Jatim melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyiapkan water bombing, dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan Gunung Arjuno, yakni Bukit Budug Asu, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Itu dibuktikan dengan datangnya helikopter milik BNPB dalam mendukung Water Bombing, Kamis (31/8).

Wakil Gubernur (Wagub) Jatim, Emil Elestianto Dardak didampingi diantaranya Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto dan Kepala Dinas Kehutanan Jatim, Jumadi meninjau kesiapan pelaksanaan Water Bombing. Turut mendampingi Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan anggota TNI bersama personel BNPB dan BPBD Jatim.

“Kita mengharapkan dengan bantuan dan gerak cepat BNPB, operasi yang dilakukan dengan kehati-hatian ini bisa mencegah titik api menjalar ke Lembah Kijang dan Bumiaji. Sehingga harus dilakukan dengan cepat dan hati-hati,” kata Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak.

Wagub Emil juga mengimbau kepada siapapun untuk tidak melakukan praktik pembukaan lahan dengan menggunakan api. Untuk itu pihaknya berharap terus dilakukan koordinasi oleh BPBD Jatim, Dinas Perhutani Jatim, BMKG Juanda maupun dari unsur TNI.

Koordinasi ini, sambung Emil, sudah terjalin baik sejak kebakaran berawal pada 26 Agustus 2023 di Bukit Budug Asu, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Masyarakatpun melakukan pemadaman dan tidak bisa, karena fenomena El Nino. Sehingga api menjalar cepat sampai ke Kecamatan Prigen.

“Hari ini kita mencegah supaya titik api tidak meluas. Terima kasih kepada BNPB dan BPBD Jatim yang bekerja cepat. Sehingga nantinya Water Bombing bisa berjalan lancar. Sebab sampai saat ini kebakaran sudah mencapai 700 hektare,” harapnya.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto menambahkan, BPBD Jatim Posko Penanganan Darurat Karhutla Gunung Arjuno. Tujuannya posko ini menjadi tempat koordinasi dengan BNPB, BMKG, Dinas Kehutanan dan masyarakat peduli api. Begitu juga debgab BPBD Pasuruan yang merulakan wilayahnya.

“Dengan adanya posko ini, sehingga gerak cepat dan keputusan ini dilakukan bersama-sama. Begitu juga dengan pengerahan personel bisa dijadikan bersama-sama,” tambahnya.

Untuk helikopter BNPB, sambung Gatot, Helikopter ini stand by di Bandara Udara Abdulrachman Saleh. “Kami berterima kasih kepada teman-teman BNPB. Bahwa Helikopter ini ditempatkan di Jatim sesuai surat tugas BNPB 30 Agustus sampai tuntas,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan Jatim, Jumadi mengatakan, sebelum water bombing dilakukan, terlebih dulu akan dilakukan orientasi titik-titik kebakaran. “Water bombing ini untuk menjangkau wilayah yang sulit untuk dipadamkan secara manual dengan orang. Total area yang terbakar sudah mencapai 700 hektare,” kata”ya. [bed.iib]

Tags: