Wali Kota Malang Ajak Minum Jamu Tradisional

7-FOTO KAKI mut-MINUM JAMU-8Kota Malang, Bhirawa
Jamu tradisional tetap akan lestari, di tengah-tengah modernisasi, apabila ada upaya dari Pemerintah daerah untuk perduli terhadap para penjual jamu tradisional (Jamu. Gendong). Upaya pelestarian minum jamu, tampaknya akan terus dilakukan oleh Wali Kota Malang, Muhammad Anton. Bahkan Senin (26/1) kemarin, Wali Kota yang kerap disapa Abah Anton itu, mengundang 22 penjual Jamu Gendong untuk berjualan di Balai Kota Malang.
“Kita ingin Jamu Gendong ini tetap laris, karena selain menyehatkan, juga berdampak ekonomi bagi masyarakat kecil, buktinya ada masyarakat yang secara turun-temurun mereka hidup dari Jamu Gendong, bahkan ada yang mampu membiayai anaknya sampai ke jenjang perguruan tinggi,” tutur Abah Anton.
Abah Anton usai memimpin apel, seluruh pejabat dan pegawainya diajak minum jamu. Ini semata-mata agar pejabat juga memberikan perhatian kepada penjual Jamu Gendong. “Hari ini kita ajak semua pejabat dan karyawan Pemkot Malang untuk minum jamu, mereka boleh memilih ada kunir asem, beras kencur, luntas, temu lawak, pokoknya banyak silahkan minum semua, agar badan segar,” tutur Abah Anton.
Abah Anton ditemani Ketua Tim Penggerak  PKK Kota Malang, Dewi Farida Anton dan Wakil Walikota Sutiaji, menyapa satu persatu penjual Jamu Gendong seraya memberi contoh  minum Jamu Gendong didepan para pejabat dan karyawan Pemkot Malang.
Bahkan, Pemkot memang sengaja  mendirikan tenda khusus menampung penjual  Jamu Gendong. Sebanyak 22 penjual jamu diundang untuk mempromosikan produknya di balai kota. “Jamu itu menyehatkan dan badan jadi enak. Usai minum jamu, bekerja jadi lebih semangat, selain itu sebelum ada obat-obatan kimia, masyarakat selalu memanfaatkan jamu untuk antibiotik, sebagai obat herbal,” urai Abah Anton.
Langkah Abah Anton meminum jamu dikuti ratusan pegawai dan pejabat di balai kota, karena itu dalam waktu sekejab jamu yang disediakan habis tanpa sisa. Menurut Abah, Pemkot Malang akan mengambil peran pelestarian jamu tradisional, melalui pembinaan penjual Jamu Gendong dan pemanfatan lahan yang dimiliki oleh masyarakat, untuk ditanami tanaman obat keluarga (Toga). Agar keberadaan jamu yang  merupakan, produk lokal dapat terlindungi.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang, Ny. Dewi Farida Anton, menambahkan pihaknya akan terus mensosialisasikan kepada kaum perempuan untuk selalu minum jamu. Sebab kata wanita yang kerap disapa Umi Farida itu, jika budaya minum jamun tidak digalakan secara terus menerus, maka budaya bangsa ini lambat laun akan menghilang.
“Yang berkewajiban menjaga budaya luhur berupa Jamu Gendong adalah kita sendiri, Makanya akan kita galakan agar masyarakat Kota Malang menjadi masyarakat yang gemar minum jamu, meskipun ditengah jaman yang moderen,” tutur Umi Farida.n mut

Keterangan Foto : Wali Kota Malang Muhammad Anton mengundang 22 penjual Jamu Gendong untuk berjualan di Balai Kota Malang. Usai memimpin, apel seluruh pejabat dan pegawainya diajak minum jamu.

Tags: