Wali Kota Mojokerto Tekankan Warisi Ajaran Bung Karno

Anggota Forum LPM Kota Mojokerto bersalaman dengan Wali Kota Mas'ud Yunus usai dilantik, Senin (28/11) kemarin. [kariyadi/bhirawa

Anggota Forum LPM Kota Mojokerto bersalaman dengan Wali Kota Mas’ud Yunus usai dilantik, Senin (28/11) kemarin. [kariyadi/bhirawa

Kota Mojokerto, Bhirawa
Wali Kota Mojokerto menekankan agar masyarakat yang hidup di jaman sekarang tetap meneladani prinsip hidup Bung Karno atau Ajaran Tri Sakti. Dalam ajaran ini ditekankan bahwa masyarakat harus berdaulat dalam bidang politik, berdikari dalam bidang ekonomi dan berkepribadian dalam berbudaya.
”Dengan memegang Ajaran Tri Sakti itu maka kita akan menjadi bangsa yang mandiri, berdaulat dan tak tergantung dengan siapapun dan bangsa manapun,” ujar Wali Kota Mojokerto, Mas’ud Yunus saat mengukuhkan Pengurus Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dan Forum Komunikasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (FKLPMK) se-Kota Mojokerto, Senin (28/11) kemarin. Pengukihan digelar di Gedung Ramelan Kota Mojokerto, pengukuhan ini dihadiri Kepala SKPD, Camat, Lurah serta LPMK se-Kota Mojokerto.
Sebanyak 312 orang LPMK dan 32 orang anggota FKLPMK menghadiri acara yang juga diisi pemaparan Wali Kota Mas’ud Yunus. Wali Kota memaparkan tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan LPMK dan FKLPMK Kota Mojokerto.
”Setelah resmi saya kukuhkan struktur lembaga pemberdayaan masyarakat ini saya berharapa dapat mensejahterakan masyarakat dengan mandiri dan berdikari. Seperti ajaran Bung Karno,” tekan wali kota.
Mas’ud Yunus menambahkan, dengan prinsip Tri Sakti itulah masyarakat harus kita sadarkan dalam hal membangun ekonomi secara mandiri. Wali kota juga memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi bahwa FKLPM Kelurahan sudah melakukan sesuatu yang benar untuk menangani masalah pangan,
”Seperti gagasan membentuk Rumah Pangan yang dilakukan LMPK Kota Mojokerto. Ini merupakan perwujudan kita menuju berdaulat dibidang pangan,” tandasnya.
Wali Kota lantas berharap dengan adanya Rumah Pangan di bidang pangan nantinya akan menurunnya tingkat inflasi, lantas meningkatkan daya beli masyarakat, lalu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam sektor konsumsi yang berakibat langsung, dengan upaya untuk menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran yang endingnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Mojokerto.
”Hendaknya pemberdayaan ekonomi ini diatur secara sistematis dengan adanya kerjasama dengan berbagai pihak sehingga masyarakat dan rakyat kita mendapatkan bahan pangan yang mudah dan murah,” pungkasnya. [kar]

Tags: