Wali Kota Sutiaji Dorong Pembelajaran STEAM untuk Anak Usia Dini

Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji memberikan pengarahan pada Bimbing Implemantasi STEAM pada PAUD, Rabu (10/3) lalu.

Malang, Bhirawa
Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji, mendorong impelementasi pembelajaran Science, Engneering, Technology, Art, Mathematic (STEAM) untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Pembelajaran STEAM ini dinilai mampu membentuk anak berpikir kritis, serta memiliki pola pikir cerdas.
Hal ini disampaikan Wali Kota Sutiaji dihadapan 60 guru PAUD yang hadir di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, dalam kegiatan Bimtek Implementasi STEAM. Yang juga nampak mendampingi, Suwarjana SE MM, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang.
“Kita bicara tentang STEAM. Bagaimana anak – anak PAUD yang belum belajar Calistung ini dikenalkan dengan STEAM. Goalnya sebenarnya bagaimana dengan STEAM anak itu diajak berpikir kritis,” ungkap orang nomor satu di Kota Malang ini.
Pembelajaran STEAM sendiri memfokuskan penerapan ilmu pengetahuan, teknologi, teknik dan matematika juga seni yang didesain secara kreatif. Selain itu, pondasi STEAM terletak pada aspek kolaborasi dengan pembelajaran inkuiri dan berbasis proses. STEAM juga mengarahkan anak untuk berpikir kritis, inovatif, dan memecahkan masalah (problem solving).
“Anak sudah diajak berpikir kritis, anak itu mengkritisi masalah. Implikasinya kalau itu bisa diterapkan, ke depan masyarakat kita semakin cerdas,” tegas Walikota Sutiaji.
Wali Kota Sutiaji menegaskan, mengenalkan STEAM kepada anak PAUD dapat dilakukan dengan mengenalkan diri anak dengan tubuhnya. Pembelajaran STEAM itu salah satunya ada pada tubuh manusia. Sebab pada manusia itu ada teknologi, ada ilmu pengetahuannya. Cara – caranya dengan mengenalkan anak pada dirinya. Pada hidung, matanya berapa. Bagaimana bentuk matanya, mengapa berbeda dengan temannya. Itu caranya, kemudian dijelaskan.
Sementara itu, Suwarjana menekankan, menerapkan manajemen pembelajaran di satuan pendidikan yang berbasis STEAM menjadi penting. Karena mendukung tercapainya kurikulum yang bermuatan HOTS (Higher Order Thinking Skill). Sehingga mampu membentuk pola pikir yang kritis. [mut]

Tags: