Warga Blokir Akses ke Lanud Abd Saleh

Personel TNI AU Lanud Abd Saleh Malang saat menjaga jalan yang di blokade warga Desa Dengkol, Kec Singosari, Kab Malang.

Personel TNI AU Lanud Abd Saleh Malang saat menjaga jalan yang di blokade warga Desa Dengkol, Kec Singosari, Kab Malang.

(Imbas Tanaman Jagung Di-bulldozer TNI AU)
Kab Malang, Bhirawa
Tanaman jagung di-bulldozer anggota TNI Angkatan Udara (AU) Landasan Udara Abdurachman Saleh (Lanud Abd Saleh) Malang. Hal ini telah memicu kemarahan warga Desa Dengkol, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Akibatnya, ratusan petani desa setempat melakukan pemblokiran jalan yang menuju Lanud Abd Saleh tersebut.
Untuk memblokir jalan, warga menebang berbagai pohon untuk menutup jalan dari arah Singosari menuju Lanud Abd Saleh. Aksi warga itu, sebagai bentuk protes para petani, sebab tanaman jagung yang hampir panen dibuldozer pihak TNI AU.
Konflik itu bermula dari saling klaim lahan pertanian seluas 3.064 meter persegi (m2) antara warga Desa Dengkol dengan TNI AU. Warga desa setempat mengklaim jika lahan yang kini ditanami jagung sebagai tanah warisan leluhurnya. Sedangkan TNI AU berpedoman pada sertifikat yang ada di Departemen Keamanan dan Pertahanan (DepKemHan) Nomor 1 Tahun 1990, yang menyatakan bahwa lahan seluas 3.064 m2 tersebut merupakan milik negara hak pakai milik TNI AU. Dan itu setelah ada ada putusan dari Mahkamah Agung (MA) yakni memenangkan TNI AU.
Aksi warga memblokir jalan meredah, setelah Kapolres Malang AKBP Yudo Nugroho menjadi mediator antara warga yang bersengketa dengan tim mediator TNI AU Lanud Abd Saleh Malang. “Dari hasil dialog antara kedua belah pihak, akhirnya mencapai kesepakatan terkait polemik lahan pertanian tersebut,” kata Yudo, Selasa, (3/5), kepada wartawan.
Dalam kesepakatan itu, lanjut Kapolres, telah dituangkan secara tertulis dari pihak TNI AU, jika pihaknya siap menarik alat berat bulldozer yang ada di lahan saat ini. Sehingga TNI AU juga akan membuka kembali jalan-jalan tikus menuju kebun yang dijaga personilnya. Dengan terjadi kesepakatan itulah, maka warga bersorak gembira, dan mereka beramai-ramai membuka  jalan.
Sementara itu, Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) TNI AU Lanud Abd Saleh Malang Mayor Hamdi Londong Alo membenarkan, jika sudah ada kesepakatan antara petani yang mengelola lahan yang kini ditanami jagung dengan pihak TNI AU. Sedangkan kesepakatan itu, pihaknya telah menarik alat berat bulldozer dari lahan yang kini dikelola petani Desa Dengkol. Selain itu, pihaknya juga sepakat akan mengganti tanaman jagung yang sudah di bulldozer.
“Pihak TNI AU juga sepakat untuk melakukan kemitraan dengan warga, sehingga akan merumuskan bersama terkait bentuk kemitraannya. Sehingga dengan begitu, diharapkan tidak ada lagi terjadi konflik antara warga dengan TNI AU,” pintahnya. [cyn]

Rate this article!
Tags: