Warga Sidoarjo Diminta Terbuka Bila Menderita Penyakit TBC

Sidoarjo,Bhirawa.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo- Dr Fenny Apridawati, mengatakan pada tahun 2023 ini, angka kasus penyakit TBC di Kabupaten Sidoarjo , masih berada pada urutan kedua, tertinggi di Provinsi Jawa Timur, setelah Surabaya.

Menurut Feny, untuk terus menekan kasus TBC tersebut, Dinas Kesehatan Sidoarjo telah membuat tim percepatan penanggulangan TBC, yang melibatkan lintas sektor .

“Dalam upaya eliminasi TBC di Kabupaten Sidoarjo ini, kita membuat tim percepatan eliminasi, yang kita SK kan,” kata Feny, belum lama ini.

Menurut Feny, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sidoarjo akan terus berkomitmen menekan angka TB (tuberkulosis) di Kabupaten Sidoarjo.

Bukti nyata komitmen itu, kasus TB di Sidoarjo telah tertangani dengan baik, menurut Feny, mulai terdapat peningkatan dalam Capaian SPM (Standar Pelayanan Minimal) terduga TB di Kabupaten Sidoarjo. yakni pada tahun 2021 sebasar 44%, Tahun 2022 sebesar 131% dan terus meningkat pada tahun 2023 sebesar 132%.

“Angka TB di Sidoarjo memang tinggi. namun dengan capaian SPM itu, telah menunjukkan bahwa kita benar-benar bekerja untuk melakukan deteksi dan penanganan. Finalisasinya adalah nanti di tahun 2030 mendatang, apakah kita berhasil menekan angka TB ini ?,” kata Feny, dalam acara Konferensi Pers Pernyataan Bersama Upaya Kolaborasi Penanggulangan Tuberkulosis di Sun Hotel, belum lama ini.

Feny menambahkan jika Capaian Treatment Success Rate (TSR) TBC di Kabupaten Sidoarjo tahun 2023 ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2022 lalu. Hal itu menjadi trend positif bahwa penanganan untuk penderita TB meningkat.

Penemuan terduga TB dan kasus TB di tingkat Fasyankes, menurut Feny, diantaranya rumah sakit swasta dianggap belum optimal.

Selain itu, masih tingginya angka loss to follow up, dan pasien mangkir sebelum selesai pengobatan juga menjadi penyebab meningkatnya angka TBC di Sidoarjo selama ini.

Dari data Dunkes Kabupaten Sidoarjo, angka kematian kasus TBC ini menurun, yakni sekitar 3,22% dari 5 ribu lebih kasus yang dingani. Penyakit TBC ini disampaikan bukan aib.

“Semua orang bisa kena TBC. Maka itu, kepada masyarakat yang merasa mengalami, kami himbau untuk segera terbuka untuk berobat demi kesembuhannya,” ujarnya. (kus.gat)

Tags: