Wawali Probolinggo: Jelang Pemilu Ingatkan Jaga Kondusifitas

Wawali HMS Subri pada forum forkopimda bersama toga dan tomas.

Probolinggo, Bhirawa
Masih dalam rangkaian program 99 hari kerja Wali Kota Hadi Zainal Abidin – Wawali HMS Subri, digelar fasilitasi Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (forkopimda) bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat. Hadir dalam kegiatan tersebut Wawali HMS Subri, Dandim 0820 Probolinggo Letkol Inf Imam Wibowo, Wakapolres Kompol Imam Pauji dan Ketua MUI KH Nizar Irsyad. Bertindak sebagai moderator, Asisten Pemerintahan Gogol Sudjarwo.
Menurut Kepala Bakesbangpol Teguh Bagus Sujarwanto, Sabtu 23/2 mengatakan fasilitasi ini untuk meningkatkan silaturahim sekaligus menyampaikan isu terkini yang berkembang di masyarakat. “Sehingga masyarakat mendengar dengan baik dan benar,” katanya.
Peserta fasilitasi terdiri dari para asisten, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), ketua KPU, ketua Bawaslu, camat, lurah dan tokoh agama-tokoh masyarakat dari 29 kelurahan di Kota Probolinggo. Narasumber fasilitasi adalah wawali bersama dandim dan wakapolresta.
Mohon masukan, arahan dan kritik membangun yang kami tunggu agar pembangunan Kota Probolingo lebih optimal. Melalui bantuan tokoh agama dan tokoh masyarakat, Subri berhadap dapat memberi kesadaran serta pemahaman kepada masyarakat atas agenda yang telah ditetapkan pemerintah setiap lima tahun sekali.
“Pileg (pemilihan legislatif) dan pilpres (pemilihan presiden) itu penting untuk membangun peradaban negara ke depan. Bantuan doanya, mari saling membantu untuk bahu membahu sehingga dapat mempertahankan Kota Probolinggo yang aman dengan sinergi kuat tiga pilar,” tutur Subri.
Subri menginformasikan jika kini pihaknya bersama wali kota tengah melakukan perubahan internal dan eksternal. Membenahi Aparatur Sipil Negara (ASN) agar lebih terlibat dalam pembangunan. “Kami ingin dekat dengan anda semua. Jangan hormat terlalu berlebihan kepada kami, karena anda semua kami (Habib Hadi -Subri) ada disini,” terangnya.
Dandim 0820 Letkol Inf Imam Wahyudi menyampaikan tentang kondisi Kota Probolinggo yang termasuk daerah aman, nyaman dan sejahtera. Bulan April pesta demokrasi digelar, sesuai pemetaan potensi kerawanan sesuai hasil pilkada 2018, Kota Probolinggo sudah tidak masuk dalam zona merah.
“Penyelenggaraan pilkada yang aman tahun lalu menjadi referensi bagi kita semua. ASN, TNI, Polri dan masyarakat punya peran penting agar pelaksanaan pilpres dan pileg berjalan dengan aman. Aman itu dari kita semuanya,” kata dandim yang menjabat di Probolinggo sejak November 2018 silam itu.
Tokoh-tokoh yang hadir siang itu, tentunya akan didengar ucapannya oleh anak buah, anggota, warga atau keluarganya. Dandim pun mengajak semua tokoh di Kota Probolinggo tersebut menjalankan peran sebagai pendingin suasana sehingga situasi bisa aman.
“TNI tidak berpolitik praktis, tetapi politik negara. Menjamin agenda negara berjalan dengan baik. Berjalan aman dan lancar. Ada potensi gangguan keamanan selesaikan dengan berdialog, mengedepankan kekeluargaan dalam penyelesaian permasalahan. Jaga NKRI,” kata Letkol Inf Imam Wibowo.
Wakapolres Probolinggo Kota Kompol Imam Pauji mengungkapkan, meminimalisir resiko dengan cara mengelola potensi yang ada agar ambang gangguan tidak menjadi gangguan nyata/faktual. Kejadian di daerah lain perlu diantisipasi agar tidak merembet ke wilayah Kota Probolinggo dan berdampak pada kondusifitas.
“Kami akan mengaktifkan kembali poskamling dan mengadakan lomba poskamling agar kesadaran masyarakat terhadap keamanan dapat lebih meningkat,” katanya.
Banyaknya berita hoax di media sosial jelang pemilu. Berita hoax disebarkan secara terstruktur, terorganisir dan sistematis. Kompol Imam Pauji juga mengingatkan ASN untuk menjaga netralitasnya. “Pemilu aman manakala masyarakat yang terlibat penyelenggaraan pemilu mengikuti regulasi aturan yang ada,” tambahnya.(Wap)

Tags: