Wilayah di Kabupaten Jombang Dilanda Banjir

Banjir yang terjadi di Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Selasa pagi (02/12).

Jombang, Bhirawa
Sejumlah wilayah seperti Kecamatan Mojoagung, Kecamatan Sumobito, dan Kecamatan Jogoroto di Kabupaten Jombang dilanda banjir, Selasa (02/12). Banjir terjadi karena hujan yang turun semalaman di sejumlah wilayah di Kabupaten Jombang. Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Jombang, ada 4 desa di Kecamatan Mojoagung yakni, Desa Tanggalrejo, Desa Mojotrisno, Desa Kademangan, dan Desa Tejo serta 1 desa di Kecamatan Sumobito yakni, Desa Palrejo, dan 1 desa di Kecamatan Jogoroto yakni, Desa Jogoroto dilanda banjir.
Di Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, banjir yang terjadi hingga sekitar pinggang orang dewasa. Banjir bahkan sempat masuk ke rumah warga setempat.
Warga Dusun Kebondalem, Desa Kademangan bernama Konipah (55) menuturkan, karena banjir ini, ia dan beberapa anggota keluarganya terpaksa mengungsi. “Anak, cucu, suami, keluarga, 5 orang. Cucu saya usia 10 tahun, 7 tahun, 3 tahun,” tutur Konipah, Rabu (2/12).
Sang suami, lanjut dia, kemudian pulang untuk membersihkan rumah. Sehingga saat diwawancarai wartawan, Konipah pun belum mengetahui apakah ada perabot rumah tangga miliknya yang rusak akibat banjir ini.
Kepala Dusun Kebondalem, Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Erwan Susanto mengatakan, sebelum banjir melanda dusunnya, didahului oleh hujan yang turun pada Selasa malam (01/12) sekitar pukul 21.00 WIB. Dan menurut informasi yang ia peroleh, di daerah Wonosalam yang merupakan daerah hulu sungai yang melintas di dusunnya, juga terjadi hujan.
“Kalau di sini hujannya sampai jam 3 pagi, hujannya memang deras sekali. Kami dapatkan informasi baik dari BPBD maupun relawan, sehingga kami juga harus siap-siap,” ungkap Erwan Susanto.
Dikatakannya, debit air mulai naik ke pemukiman warga pada sekitar Rabu dinihari (02/12) sekitar pukul 02.00 WIB. Dirincinya, rumah warga yang tergenang air banjir sekitar 474 rumah. “Untuk jiwa, sekitar 1669 jiwa, itu 1 desa. Untuk saat ini jam 7 (pagi) ini, air juga masih menggenang dan belum surut. Mungkin, diperkirakan nanti sore jam 3, baru bisa surut,” ungkap dia lagi.
Sementara itu, melalui sambungan Telepon Seluler (Ponselnya) Selasa siang (02/12), Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jombang, Gunadi yang saat dihubungi berada di lapangan menjelaskan, banjir yang terjadi di Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang berangsur surut.
“Jadi ada pembersihan rumah dari warga. Tadi pagi memang ada 10 KK (Kepala Keluarga) dari dari 624 jiwa, yang mengungsi di Kademangan itu, 9 KK sudah pulang, dan tinggal 1 orang akhirnya juga sudah dipulangkan karena merasa sudah surut,” kata Gunadi.
Dia menambahkan, sempat didirikan dapur umum oleh salah satu pihak di Kademangan untuk membantu para korban banjir di daerah tersebut. Lebih lanjut kata dia, banjir di Kademangan merupakan banjir tahunan yang berasal dari luapan Sungai Catak Gayam.
“Karena hujan intensitas sedang, jadi tidak tinggi. Kalau tinggi, mungkin semuanya terkena (banjir), akhirnya melebarnya juga ke semua warga, termasuk juga di Jogoroto itu ada beberapa, termasuk di Sumber Pengantin, luber-luberan dari sungai kecil,” kata Gunadi lagi.
Dia melanjutkan, untuk penanganan dari petugas, pihaknya tetap melakukan antisipasi dengan pemantauan di lapangan mulai Mojoagung, Sumobito, sampai pemantauan di Dam Yani. “Dam Yani menurut teman-teman PUPR, aman terkendali,” ujar Gunadi.
Dia menambahkan lagi, di Jombang selama 3 hingga 4 hari ke depan masih berpotensi terjadi hujan. Oleh karenanya, dia mengimbau agar masyarakat Kabupaten Jombang tetap waspada dengan kondisi tersebut. “Terutama wilayah Wonosalam, yang saat ini kalau hujannya terus menerus sampai malam hari biasanya longsor, jadi tetap antisipasi,” tandas Gunadi. [rif]

Tags: