Wujudkan Balitbang Sebagai Research Institusi

21-temu-ilmiahPemprov Jatim, Bhirawa
Sebagai salah satu upaya memperkuat terwujudnya Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) sebagai research institution, pada tahun anggaran 2014 ini, Balitbang Jatim mengadakan kegiatan temu ilmiah dan call for papers.
Kepala Balitbang Jatim, Ir Priyo Darmawan MSc mengatakan, melalui kegiatan temu ilmiah diharapkan dapat menjadi forum ilmiah dan upaya membangun jejaring bagi peneliti, perekayasa, akademisi dan birokrat.
Sedangkan melalui call for papers diharapkan bisa menyatukan karya ilmiah semua pihak tersebut, agar bersama-sama dapat memberikan sumbangsih pemikiran berkaitan dengan kesiapan Jatim menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015 nanti.
“Tema yang kami usung sesuai dengan apa yang kini juga telah dilakukan LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) seputar MEA. Artinya yang dilakukan Balitbang sudah klop. Hal ini juga perlu diapresiasi Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional),” kata Priyo, di Sinar Hotel Sidoarjo, Selasa (20/5).
Ia memaparkan, dari sisi kelembagaan, memang telah terbukti beberapa tahun terakhir dalam UMKM menjadi kontributor utama perekonomian Jatim, dengan kontribusi sebesar 53,49 persen terhadap PDRB pada 2009, kemudian meningkat menjadi 54,39 persen pada 2012.
“Hal inilah yang menjadi pertimbangan mengapa pemberdayaan UMKM melalui potensi lokal diperlukan untuk menghadapi pasar MEA,” katanya.
Selanjutnya, kata Priyo, dalam memperkuat daya saing produk pada pasar MEA,  keunikan produk perlu dibangun melalui pengembangan ekonomi kreatif serta peningkatan mutu produk melalui penerapan standarisasi.
Ia juga menambahkan, perlunya menyiapkan sumber daya manusia yang tangguh menghadapi persaingan yang ketat pada pasar MEA, maka diperlukan percepatan peningkatan wirausaha baru serta peningkatan competitiveness sumber daya manusia.
Untuk itulah, diselenggarakan temu ilmiah dan call for papers maka ada kontribusi pemikiran, kesamaan semangat dan kesungguhan secara optimal diperlukan, agar menghasilkan rekomendasi yang tepat dan berarti bagi pengambil kebijakan, utamanya dalam menyusun kebijakan mempersiapkan Jatim menghadapi MEA.
“Setelah ini, saya akan bentuk tim kecil yang terdiri dari para peneliti muda yang diarahkan untuk bisa menindaklanjuti hasil pertemuan ilmiah peneliti ini menjadi rekomendasi kesiapan menghadapi MEA. Sehingga, kegiatan PAK 2014 seluruh sektor diantara pendidikan, pertanian, hingga ketenagakerjaan sudah mempunyai suatu program dan siap diimplementasikan pada tahun 2015,” katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Balitbang Jatim, Drs Setyo Hudoyo MSi mengatakan, maksud dan tujuan kegiatan temu ilmiah yaitu sebagai salah satu upaya memberikan motivasi dan wawasan para peneliti serta meningkatkan interaksi dan komunikasi antar peneliti dalam penyebaran dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sementara, Zamroni Salim PhD selaku Peneliti Senior Ekonomi LIPI cukup mengapresiasi langkah yang dilakukan Balitbang Jatim. Setidaknya, peneliti harus perlu diupdate agar bisa mempersiapkan diri menghadapi MEA.
Sedangkan Drs Sumedi Andono Mulyo MA PhD selaku Kasubdit Analisas Sosial Ekonomi Regional Bappenas mengatakan, MEA 2015 memang menciptakan peluang bagi percepatan pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat. Namun, sekaligus menjadi tantangan mengatasi persaingan.
“Perlu kesungguhan pemerintah daerah (Pemda) khususnya dalam hal ini mempunyai peran krusial untuk meningkatkan daya saing melalui serangkaian kebijakan yang terpadu, konsisten, dan berkesinambungan. Pemda harus meningkatkan kapasitas dan kinerja seluruh jajarannya seusai dengan standar ASEAN dan internasional,” ujarnya.
Sedangkan, Prof Dr Munawar Ismail selaku dosen FEB UB dan Ketua LP3 UB mengakui, kalau lima tahun terakhir Jatim menunjukkan pembangunan yang sangat dinamis dengan tingginya capaian pertumbuhan ekonominya. Tapi, Jatim juga masih menyimpan permasalahan besar berkaitan dengan pendistribusian kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya.
“Diantaranya masih perlunya adanya kajian mengenai kualitas pertumbuhan ekonomi di Jatim, kajian tentang pembangunan pertanian di Jatim, dan integrasi pembangunan regional di Jatim,” katanya. [rac]

Tags: