Wujudkan Visi Arsitektur Kebangsaan, Jembatan Berdaya Saing dan Model International

Ketua Program Studi Teknik Aristektur Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Muhammad Faisal, S.T., M.T

Surabaya, Bhirawa
Ketua Program Studi Teknik Aristektur Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Muhammad Faisal, S.T., M.T menyebut profesi arsitek memiliki peran dalam garis terdepan setial perencanaan. Idealnya, fungsi arsitektur mengacu pada pendekatan teori lama Geoffrey Broadbent yang memuat 6 unsur.

Enam unsur yang dimaksud Faisal tersebut diantaranya Aesthetic Function (Fungsi Estetika), Container Activity (Fungsi Pewadahan), Behavior Modifier (Fungsi Pembentuk Perilaku), Capital Investment (Fungsi Investasi/Penanaman Modal), Symbolic Function (Fungsi Simbolik), dan Environmental Filter (Fungsi Filter Lingkungan).

“Keenam unsur ini harus dimiliki oleh sebuah karya arsitektur,” tegas Faisal.

Di Untag Surabaya, sebutnya, kurikulum yang tengah berjalan adalah Outcome Base Education (OBE), yang core -nya adalah Studio Perancangan. Selanjutnya dikembangkan dan berkolaborasi dengan Student Centered Learning bersama pihak lain, terutama yang berasal dari luar negeri. Nantinya, hasil kolaborasi itu dibawa ke Youth Urban Cities Forum.

“Hanya saja tidak mungkin jika dimasukkan dalam satu kali kesempatan saja. Sehingga, harus dibagi pada setiap semester, dan urut sesuai dengan unsur karya arsitektur,” terangnya.

Lebih lanjut, Faisal menjelaskan pada Kurikulum Prodi Arsitektur Untag Surabaya ada mata kuliah inti yang berlangsung linier secara berturut-turut selama enam semester dengan enam sks. Yaitu mata kuliah Studio Perancangan Arsitek. Ini sekaligus menjadi ciri khas Prodi Arsitektur Untag Surabaya.

Namun, tambah dia, yang tak kalah penting adalah pada mata kuliah Studio Perancangan yang mengutamakan sebuah proses.

“Karya arsitek itu dikatakan berhasil ketika mau berproses, melalui ide, proses konsultasi, asistensi kepada owner pemilik proyek atau user. Jika dalam dunia kampus, user dan owner adalah dosen. Jadi, jangan sampai seorang mahasiswa melakukan mata kuliah tidak dengan berproses hingga menyebabkan lulusan tidak dapat berkomunikasi dengan baik kepada user, yang berdampak tidak dapat optimal,” jabar dia.

Faisal menerangkan, dalam implementasinya, Prodi Arsitektur Untag Surabaya sebagai satu-satunya Prodi Arsitektur Kebangsaan menjadikan langkah untuk mewujudkan visi. Itulah yang juga dijadikan dasar membentuk karakter profil lulusan dan core kurikulum. Arsitektur Kebangsaan, gayut dengan nilai-nilai Merah Putih dan Nasionalisme. Dalam hal ini, selalu menarik kegiatan-kegiatan internasional agar berkegiatan di Indonesia.

Lebih lanjut, ada dua kelompok riset bidang ilmu yang berjalan berdampingan yang dimiliki Prodi Arsitektur Untag Surabaya. Pertama, adalah kelompok science yang mempelajari elemen iklim mengenai pencahayaan, penghawaan, termal, akustik, struktur bentang lebar, struktur bangunan tinggi, dan kritik budaya, serta apresiasi sebuah karya. Kedua adalah kelompok perumahan, perkotaan, dan lanskap.

“Sarjana Arsitektur, harus menjadi arsitek. Artinya, ilmu yang dimiliki seorang arsitek merupakan tanggung jawab yang tidak ringan. Sebaik mungkin Prodi Arsitektur Untag Surabaya mengarahkan mindset mahasiswa agar tidak berhenti di sarjana, dikerahkan ke asosiasi profesi untuk memberikan bekal mahasiswa agar menjadi seorang arsitek,” Terangnya.

Jika mengacu pada Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), kebijakan ini memiliki dampak dan manfaat yang positif bagi mahasiswa, khususnya Prodi Arsitektur Untag Surabaya. Sebab, mahasiswa dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan seperti hibah, penelitian dosen, dan perancangan tugas akhir.

Kegiatan yang dilakukan Prodi Arsitektur Untag Surabaya sendiri tidak hanya bertaraf nasional saja, melainkan hingga tingkat internasional. Sejak tahun 2017, Untag Surabaya menjadi satu-satunya wakil Indonesia untuk menjadi vokal dalam university network Inisiatif, UN habitat. UN Habitat mendukung perubahan transformatif di kota-kota dunia. Terdapat 88 universitas dunia yang tergabung, Indonesia diwakili oleh Untag Surabaya.

Bersama UN Habitat, Untag Surabaya mempromosikan perubahan transformatif di kota dan pemukiman manusia melalui pengetahuan, saran kebijakan, bantuan teknis, dan tindakan kolaboratif, dan telah menjalankan dua proyek strategis yakni Urban Transformation at Putat Jaya Area dan Surabaya Resilience Master Plan.

“Pada proyek ini mahasiswa turun dalam kegiatan Urban Transformation at Putat Jaya Area dengan tujuan memperbaiki dan me-rebranding nama Dolly. Termasuk dalam kegiatan urban history, capacity building, ekonomi pengembangan dan ekonomi koperasi, serta city branding. Hasil re-branding Dolly ini mendapatkan runner up dan pemenang utama The Pinneapples Award kategori Future Living dengan klien proyek Kantor Asing, Persemakmuran dan Pembangunan, Pemerintah Inggris,” pungkas dia. [ina]

Tags: