17 Pejabat Eselon II dan III di Pemerintah Kabupaten Probolinggo Dirotasi

Pelantikan 17 pejabat eselon II dan III di Pendopo Prasadja Ngesti Wibawa.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Pemkab Probolinggo, Bhirawa
Tim panitia seleksi (pansel) Kabupaten Probolinggo, sudah mengumumkan tiga peserta terbaik hasil tes seleksi asesmen eselon II di lingkungan Pemkab Probolinggo. Kini, proses akhir. Yakni, penetapan Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari. Akhirnya dilakukan pelantikan sebanyak 17 pejabat eselon II dan III, di pendopo kabupaten Probolinggo.
Dari tiga peserta terbaik itu, dipilih satu peserta untuk dilantik menjadi kepala organisasi perangkat daerah (OPD). Nah, penentuan ini yang menjadi hak penuh Bupati. Tiga peserta terbaik itu adalah Taufik Alami, Muhammad Ridwan, dan Jurianto. Mereka mengikuti asesmen untuk jabatan kepala Dinas Perhubungan (Dishub). Kemudian, Juwono Prasetijo Utomo, R. Oemar Sjarief, dan Robby Siswando. Satu di antara mereka akan menduduki kursi kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan.
Terakhir, ada kursi kepala Dinas PUPR. Juga ada tiga calon. Yakni, Hengky Cahjo Saputro, Febrya Ilham Hidayat, dan Heri Mulyadi.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Probolinggo Hudan Syarifudin, Minggu (18/7) mengatakan, tiga nama peserta terbaik itu telah disampaikan kepada pejabat pembina kepegawaian untuk diputuskan. “Keputusan Panitia Seleksi Terbuka Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama bersifat final. Tidak dapat diganggu gugat,” ujarnya.
Hudan mengatakan, sesuai aturan kepegawaian, pejabat pembina kepegawaian dalam hal ini Bupati, memiliki kewenangan menentukan siapa dan kapan akan dilantik. Pansel sudah menggelar seleksi sesuai tahapan. Kini, menjadi kewenangan Bupati dan sudah disetujuai serta dilakukan pelantikan.
Kekosongan jabatan kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemkab Probolinggo akhirnya terisi. Bupati Probolinggo melantik 3 pejabat eselon II yang lolos asesmen di Pendopo Prasadja Ngesti Wibawa Kabupaten Probolinggo. Selain itu, sebanyak 14 pejabat eselon III dirotasi.
Tiga pejabat eselon II baru yang terpilih itu R. Oemar Sjarief sebagai Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkim); Hengki Cahyo Saputra, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dan Taufik Alami sebagai Kepala Dinas Perhubungan (Dishub).
”Tiga pejabat eselon II yang lolos asesment, kami lantik untuk mengisi kekosongan jabatan kepala OPD. Ada disperkim, PUPR dan Dishub,” kata Bupati Probolinggo P Tantriana Sari.
Bupati mengatakan, kepercayaan itu suatu amanah dan kepercayaan itu haruslah dijaga dengan baik. Selain itu, seorang pemimpin harus memiliki mindset yang harus ditata serta harus dilaksanakan dengan baik.
“Menjadi pemimpin itu tidaklah mudah. Salah satu hal dan tanggung jawab yang sering terlena bahkan terlupa yaitu menjaga moral, akhlak dan etika. Akhlak dan etika itu hal utama dan harus dijaga untuk menjaga marwah diri dan Pemerintah Daerah. Akhlak dijaga bukan hanya sebatas pada pimpinan saja, tetapi akhlak harus dijaga untuk merangkul eksternal dan internal yang membantu kinerjanya,” katanya.
Bupati Tantri mencontohkan dalam lingkup internal adalah merangkul bawahannya. Mindset yang dibutuhkan masyarakat dan dirindukan oleh bawahannya adalah pemimpin yang tidak terkesan arogan, tidak mau mendengar saran maupun pendapat dari bawahannya.
“Semua harus diubah perilakunya dari pemimpin saat ini. Etika dan akhlak pada eksternalpun harus diubah. Karena di lingkup ekternal secara langsung maupun tidak langsung akan mensupport kinerjanya,” jelasnya.
Lebih lanjut Bupati Tantri meminta agar segera melakukan percepatan dan penyesuaian di lingkungan kerja yang baru. Pelajari tupoksi masing-masing dan ajaklah komunikasi seluruh bawahannya agar supaya kinerjanya dapat terbantu dan terlaksana dengan baik.
“Terima seluruh saran, pendapat maupun masukan dari bawahannya. Pada prinsipnya kesempurnaan pekerjaan adalah buah pikir dari banyak orang. Karena manusia tidak ada yang absolut sempurna dan pasti ada kekurangannya. Yang dapat menyempurnakannya adalah dari kerja kolektif dari seluruh unit kerjanya,” tegasnya.
Menurut Bupati Tantri, target kinerja tentu harus tersusun dengan baik. Sebuah pekerjaan tidak akan sempurna manakala tidak ada target yang jelas dari unit kerjanya. “Pelajari dengan baik visi misi Bupati dan terjemahkan melalui program kegiatan yang dapat menolong unit kerjanya,” bebernya. (Wap)

Tags: