69 Warga Terpapar Covid 19. Bupati Mojokerto Ajak Tingkatkan Kewaspadaan

Bupati Mojokerto sedang menyerahkan bantuan APD dan logistik di kampung tangguh covid 19.kecamatan kutorejo.

Mojokerto. Bhirawa
Sedikitnya 69 warga Kabupaten Mojokerto hingga per 10 juni 20, yang terpapar covid 19. Hal inilah yang membuat Bupati Mojokerto. H. Pungkasiadi wanti wanti warganya agar selalu waspada terhadap virus covid 19 yang hingga kini belum ada vaksinnya ini.

Kami minta timbulkan empati menghadapi pandemi corona ini, semisal ada sanak famili atau tetangga kita yang PDP. Saya mohon jangan dijauhi mereka, justru rasa empati yang dibutuhkan pada kondisi demikian. Mereka membutuhkan dorongan semangat untuk bisa segera pulih.

Untuk itu menanggapi kian bertambahnya warga yang positif corona hingga tembus 69 orang per 10 juni 20. Saya minta tingkatkan kewaspadaan, taati pelaksanaan protokol kesehatan, dan terus bergotong royong untuk mengatasinya. Demikian antara lain kata bupati saat menyerahkan bantuan APD dan logistik di Desa Tangguh Covid 19 di 2 Kecamatan yakni Dlanggu dan Kutorejo. Kamis 11/6/20.

Dengan didampingi Forkopimda, Ketua TP PKK Yayuk Pungkasiadi dan OPD, kembali menyalurkan bantuan APD dan logistik untuk Kampung Tangguh Covid-19 di dua kecamatan. Yakni Kecamatan Dlanggu pada Desa Sambilawang, Pohkecik dan Kedunggede serta Kecamatan Kutorejo pada Desa Kertosari, Sampangagung dan Pesanggrahan.

Masih berfokus pada tiga fase penanggulangan pandemi (meningkatkan akses kesehatan, memaksimalkan jaring pengaman sosial, serta instruksi tatanan hidup baru atau new normal), Bupati Pungkasiadi juga mengajak warga masyarakat, agar tidak takut maupun takluk dengan Covid-19. Tapi turut mendorong empati semua masyarakat agar tetap saling memberi semangat dan empati.

Lebih lanjut bupati menegaskan bahwa instruksi new normal agar jangan sampai disalahartikan sebagai berakhirnya pandemi. Padahal new normal adalah bagian dari upaya untuk hidup produktif, dengan tetap menerapkan disiplin protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Bukan malah melepas semua instruksi tersebut. Namun, sekalipun pandemi Covid-19 berakhir nantinya, Bupati Pungkasiadi ingin agar Kampung Tangguh yang tetap dijalankan.

“Pengertian new normal memang luas, maka dari itu kami terus mengedukasi masyarakat agar jangan salah tafsir. Ada atau tidaknya penyakit, menjaga protokol kesehatan adalah hal yang baik untuk dijadikan kebiasan. Lama kelamaan (new normal) akan jadi adat istiadat, kita akan terbiasa dengan itu,”.jelas H. Ipung panggilan bupati sehari hari.(min)

Tags: