70 Persen Peserta Pelatihan Kerja Lulusan Sarjana

Kadisnakertrans Jatim Himawan Estu Bagijo saat mengalungkan kartu tanda peserta pada peserta pelatihan kerja di UPT BLK Disnakertrans Jatim di Surabaya, Kamis (20/1).

Pemprov Jatim, Bhirawa.
Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan ( UPT BLK Kemenaker) di Sidoarjo dan Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur (UPT BLK Disnakertrans Jatim) di Surabaya bersinergi menggelar pelatihan kerja sebanyak 4 paket, dan ternyata dari 64 peserta didalamnya sebanyak 70 persen merupakan lulusan sarjana.

Saat membuka Pelatihan di UPT BLK Disnakertrans Jatim di Surabaya, Kepala Dinas Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur, Himawan Estu Bagijo mengatakan, ada fenomena menarik dalam pelatihan kerja, karena setelah lulus kuliah dilanjutkan dengan peningkatan ketrampilan melalui pelatihan kerja berbasis kompetensi.

Himawan mengatakan, mereka yang lulusan sarjana ini, juga ingin menambah letrampilan yang memiliki sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BSNP). Untuk bisa mendapatkan itu, melalui UPT BLK. “Karena itu yang dibutuhkan dan di terima perusahaan dengan bersertifikat BSNP maka perusahaan akan menerima pekerja,” katanya.

Ia juga menambahkan, selama ini yang dipelajari di kampus, memang belum tentu bisa langsung diterapkan di dunia kerja. Karena itu, lamjutnya, diperlukan kiat khusus agar para sarjana sukses masuk dunia kerja, maka setiap sarjana yang lulus perlu pelatihan dalam persiapan memasuki dunia kerja, yang bertujuan untuk membekali para lulusan sarjana, agar para siap dalam memasuki dunia kerja. “Dan ini fakta bahwa kami (Disnakertrans Jatim) tidak bisa kemudian mengabaikan kerjasama dengan pihak-pihak lain seperti perusahaan, SMK dan Universitas,” ujarnya.

Bahkan, sekarang ini di perkantoran pemerintahan termasuk organisasi perangkat daerah yang strategis juga dimanfaatkan untuk studinya para mahasiswa. “Mereka belajar 4 sampai 6 bulan harus belajar di luar kampusnya dan salah satunya sasarannya yaitu tempat-tempat pelatihan seperti di BLK Surabaya,” katanya

Menilik hal itu, Himawan mengajak agar semua merestorasi cara berpikir supaya bisa memfasilitasi anak-anak untuk mendapatkan pekerjaan yang kemudian basisnya kompetensi.

Sementara itu, Kepala BLK Disnakertrans Jatim di Surabaya, Siswanto mengatakan peserta kompetensi sebanyak 227 orang yang mendaftar dan hanya 64 orang yang lulus seleksi kompetensi sesi I dan 70% lulusan sarjana. Empat kelas yang dibuka adalah optical practice advance, junior adminitration assiten english leaguage, pnuematic PLC, dan Pengelolaan Administrasi Perkantoran.

Penandatanganan MoU dengan PT PNM, UNESA dan SMK Rajasa pada acara pembukaan pelatihan Angkatan I di UPT BLK Surabaya.

Siswanto menjelaskan ada satu kejuruan yaitu pnuematic PLC hampir 95% yang lulusan sarjana jurusan listrik yaitu dari ITS, Unair dan Universitas lainnya. “Ini merupakan fenomena baru dari penerimaan peserta dan iharus menjadi perhatian pemerintah baik pusat maupun daerah,” katanya.

Dikatakannya, para lulusan sarjana ini sangat membutuhkan upskillingnya dalam menambah ketrampilan dan pengetahuan. “Karena mereka ingin kerja untuk tambahan skill, dan untuk menambah skillnya mereka ikut pelatihan di Balai Latihan Kerja,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala UPT BLK Kemenaker di Sidoarjo, Muhammad Aiza Akbar mengatakan, kalau UPT BLK Disnakertrans Jatim di Surabaya ini sangat bagus, karena sertifikasi kompetensinya diakui secara nasional.

Ia berharap dengan adanya pelatihan vokasi maka bisa mempersiapkan generasi muda sebelum bekerja memiliki kompetensi yang terstandar. “Apalagi hampir di seluruh bidang industri memiliki standar, dengan kompetensi yang standar maka mereka memiliki akses dam memiliki kesempatan yang lebih baik dibanding yang belum berkesempatan mengikuti pelatihan kerja,” ujarnya.[rac.ca]

Tags: