Aliran Bengawan Solo dari Jateng Tercemar Berat

TercemarPemprov Jatim, Bhirawa
Aliran sungai Bengawan Solo bagian hilir yang masuk Jawa Timur dari Jawa Tengah saat ini pada kondisi kategori cemar berat. Pihak BLH Jatim melakukan berbagai tindakan untuk mengurangi kondisi cemare berat aliran sungai Bengawan Solo ini.
Selanjutnya,kondisi cemar berat ini mulai naik turun seiring dengan karakteristik wilayah yang ada di beberapa daerah, dimana lebih banyak industri maupun limbah domestik yang terbuang di daerah aliran sungai. Seperti di daerah  Dungus , Jatim, cemar berat itu untuk konsentrasi baik COD atau BOD mulai menurun.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jatim, Bambang Sadono melalui Kabid Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan, Ir Uda Hari Pantjoro MM mengatakan, BLH Jatim juga berupaya melaksanakan beberapa kegiatan yang terkait dengan pengendalian pencemaran di wilayah sungai.
Kegiatan itu diantaranya pemantauan kualitas air di wilayah Bengawan Solo  sebanyak 16 titik pantau dengan frekuensi lima kali dalam setahun (Juni, Juli, Agustus, September, dan Oktober) dengan 25 parameter.
Selanjutnya, BLH Jatim juga melangsungkan pengawasan pengelolaan lingkungan pada perusahaan atau kegiatan usaha di wilayah sungai Bengawan Solo. Dari hasil pemantauan kualitas air terdapat empat parameter yang rata-rata tidak memenuhi baku mutu, yaitu TSS, BOD. Fecal Coliform, dan Total Coliform.
“Nilai STORET pada DAS Bengawan Solo tahun lalu pada kisaran antara – 64 sampai dengan – 166 sehingga seluruh lokasi pemantauan DAS Bengawan solo pada 16 titik pantau masuk kategori cemar berat,” katanya.
Sebelumnya pada bulan ini juga terdapat kegiatan susur sungai Bengawan Solo yang dilakukan oleh tim gabungan dalam rangka Pra Kongres Sungai Indoensia (KSI) II Jatim. Dalam ekspedisi, Koordinator Garda Lingkungan Jatim melihat perubahan pemanfaatan bantaran.
Kanan kiri sungai Bengawan dari Sembayat, banyak tanah di dekat bantaran yang ditanami pisang dan padi. Lepas 10 menit berikutnya ditanami pohon trembesi,randu, dan lamtoro. Setelah itu mendekati muara masih terdapat banyak timbunan sampah di bantaran sungai. Lalu memasuki TPI (tempat pelelangan ikan) Tanjung Sedayu sudah mulai bersih dan bantaran banyak ditumbuhi mangrove. [rac]

Tags: