Pengembangan Bandara Notohadinegoro Dihentikan

Foto: ilustrasi

Jember, Bhirawa
Pengembangan dan pembangunan Bandara Notohadinegoro di Jember dihentikan sementara, menunggu kejelasan status tanahnya. Padahal, sesuai dengan 22 program dan janji Bupati Faida, Bandara Notohadinegoro akan naik statusnya menjadi bandara embarkasi.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Bappekab) Jember Edy Budi Susilo mengatakan, selama ini satus tanah Bandara Notohadinegoro sejak awal merupakan tanah KSO (Kerjasama Operasional) antara PTPN 12 dengan Pemkab Jember. Sehingga pada 2016, DPRD bersama Bupati Faida sepakat untuk tidak melanjutkan pembangunan fisik sembari menunggu kejelasan status tanah.
“Saat ini, tim kami (tim Pemkab) bekerja keras berkoordinasi dan minta difasilitasi Kementerian BUMN agar pada 2017 ini jelas statusnya. Apakah tanah tersebut akan dihibahkan kepada Pemkab Jember, atau KSO tetap dilanjutkan, silakan. Yang penting statusnya jelas,” ujar Eddy Budi Susilo, Selasa (4/4).
Edy mengaku bahwa selama ini KSO antara PTPN 12 dengan Pemkab Jember terus dilakukan perpanjangan. Namun pihaknya tidak tahu secara persis berapa tahun KSO itu masa berlakunya berakhir.
“Tapi yang jelas status Bandara Notohadinegoro tidak akan berubah menjadi embarkasi antara atau bandara perintis. Bandara Notohadinegoro nantinya akan menjadi bandara embarkasi, karena ini masuk dalam RPJMD dan 22 janji bupati yang harus diamankan dan dilaksanakan,” tegas Mantan Kepala Bapemas ini. [efi]

Tags: