Kodam V Brawijaya Kirim Empat Truk Bantuan Gempa Palu

Kodam V Brawijaya memberangkatkan empat truk berisi bantuan logistik bagi korban gempa Palu dan Donggala, Selasa (2/10). [abednego/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Kodam V Brawijaya mengirimkan empat truk berisi bantuan logistik bagi korban gempa bumi berkekuatan 7,4 SR disertai tsunami di Kota Palu dan Donggala Sulawesi Tengah, Selasa (2/10). Bantuan ini nantinya dikumpulkan dan didistribusikan oleh Komando Armada (Koarmada) II Surabaya.
Pemberangkatan empat truk milik Kodam V Brawijaya ini dilepas oleh Persit Kartika Chandra Kirana PD V Brawijaya. Adapun barang maupun logistik yang disalurkan kepada korban gempa dan tsunami di Kota Palu adalah ribuan pakaian layak pakai, puluhan karung beras, puluhan dus susu bayi, puluhan dus mi instan dan puluhan minyak goreng.
“Kodam V Brawijaya pagi ini (Selasa kemarin, red) telah mengirimkan sebanyak empat truk berisi logistik bantuan bagi saudara kita di Palu dan Donggala. Bantuan ini ditaruh di Koarmada II dan akan diangkut oleh KRI SBY-591,” kata Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman kepada Bhirawa, Selasa (2/10).
Pangdam berharap, bantuan ini bisa meringankan beban bagi warga Kota Palu dan Donggala yang terkena bencana gempa serta tsunami. Pihaknya juga mengaku siap memberikan bantuan personel Kodam V Brawijaya untuk proses evakuasi maupun diperbantukan di tempat kejadian gempa dan tsunami.
“Semoga bantuan ini bisa meringankan beban saudara-saudara kita di Palu dan Donggala. Dan juga sarana dan infrastruktur di sana bisa kembali pulih,” harapnya.
Mantan Gubernur Akademi Militer (Akmil) ini menambahkan, pihaknya siap jika suatu waktu pasukannya dibutuhkan untuk membantu proses evakuasi di sana. Arif mengaku ada beberapa batalyon yang siap siaga. Di antaranya ada Yonif Raider 500/Sikatan, Batalyon Kavaleri, dan juga Batalyon Arhanud. Jika ditotal, Arif mengatakan ada kurang lebih 1.500 pasukan yang siaga.
“Jumlah personel yang disiapkan kurang lebih ada dua batalyon, dari batalyon 500 Raider sudah siap. Ada juga dari batalyon Kavaleri dan batalyon Arhanud. Semuanya sudah siap jika sewaktu-waktu dibutuhkan,” tegasnya.
Para personel tersebut, sambung alumnus Akmil 1988 ini, sudah memenuhi kualifikasi untuk membantu menangani berbagai hal. Misalnya saja untuk evakuasi hingga distribusi logistik bagi korban bencana gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.
“Untuk proses evakuasi, distribusi logistik, sebagian besar juga ada Batalyon Zeni di Malang. Kalau misalnya diperlukan kami siap untuk berangkat ke sana,” pungkasnya.
Seperti diketahui, bencana gempa dan tsunami yang mengguncang Palu dan Donggala Sulawesi Tengah terjadi, Jumat (28/9). Jumlah korban hilang akibat gempa bermagnitudo 7,4 SR dan tsunami yang terjadi di Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, per Selasa (2/10) pukul 13.00, meningkat menjadi 99 orang. Selain puluhan korban hilang, menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tercatat 1.234 orang meninggal dunia serta 799 luka berat. [bed]

Tags: