PT Amartha Mikro Fintek Tingkatkan Layanan ke Pelosok Jatim

Visual & Communication Manager Amartha, Lydia Kusnadi saat menjelaskan program Amartha di Babeh Street Surabaya, Senin (28/8) kemarin. [Achmad tauriq/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
PT Amartha Mikro Fintek, pionir layanan fintech Peer-to-Peer (P2P) Lending untuk usaha mikro saat ini mulai ekspansi di Jatim untuk meningkatkan layananya kepada ibu-ibu yang ada di pelosok, sekaligus menghubungkan pendana urban dengan lebih banyak UMKM di Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk memperkuat segmen piramida terbawah Indonesia melalui penyediaan pembiayaan dan pendampingan bisnis yang berkelanjutan. Bersama-sama kita ciptakan peluang bagi pengusaha mikro, mewujudkan ekonomi inklusi dan mengamalkan sila kelima Pancasila KeadilanSosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia,” ungkap CEO dan Pendiri Amartha, Andi Taufan Garuda Putra.
Andi menambahkan, terbukti dari riset yang dilakukan Amartha tahun 2016, dengan pendampingan bisnis yang baik dan pendekatan yang humanis, Amartha mampu meningkatkan produktifitas perempuan di desa sebesar 41% selama satu tahun terakhir. “Hal ini yang akan terus kami lakukan dengan menghadirkan beberapa area layanan baru di Jawa Tengah dan Jawa Timur agar kesejahteraan masyarakat terutama di daerha pelosok, semakin baik,” jelasnya.
Sementara menurut Visual & Communication Manager Amartha, Lydia Kusnadi saat dikonfirmasi Bhirawa, Senin (28/8) kemarin mengatakan hingga saat ini jangkauan Amartha di Jatim telah mencapai 700 ibu-ibu dalam kurun waktu 3 bulan. “Terbanyak dari sektor perdagangan dan pertanian, namun untuk di Amartha sendiri pembiayaan yang dikeluarkan lebih banyak di sektor perdagangan,” terangnya.
Jadi dengan pembiayaan yang dikeluarkan oleh Amartha ternya mampu meningkatkan pendapatan ibu-ibu di desa hingga 41% dalam setahun. “Selain ibu-ibu bisa memiliki pinjaman sebesar Rp3 juta untuk pertama kali pengajuan pinjaman, selanjutnya juga akan mendapatkan pendampingan seminggu sekali dari pihak Amartha untuk membantu kelancaran usaha yang dilakukannya,” ujar Lydia.
Sedangkan jumlah mitra usaha yang diberdayana Amartha saat ini sekitar 42 ribu untuk area Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan total pembiayaan yang sudah dikeluarkan sebesar Rp102 miliar dengan gagal bayar 0%. Untuk total investor di Amartha tahun 2016 telah mencapai 15 ribu yang terdaftar dengan jumlah dana tersedia Rp107 miliar.
“Jadi maksimal pembiayaan yang bisa kami berikan sebesar Rp11 juta dengan bertahap, untuk pinjaman pertama Rp3 juta, tahun selanjutnya Rp5 juta dan berlanjut ke tahun selanjutnya. Dan untuk bunga yang diberikan sekitar 25-30% selama setahun, jadi bunga bisa dicicil setiap minggunya,” tandasnya. [riq]

Tags: