Anas Karno Terus Perkuat Sosialisasi Pemilu ke Masyarakat

Surabaya, Bhirawa
Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Surabaya Anas Karno, kian intensif blusukan kampung, memperkuat sosialisasi Pemilu ke masyarakat.

“Pemilu kian dekat. Tinggal beberapa hari lagi. Akan menjadi masalah serius kalau masyarakat tidak mengetahui jenis dan warna surat suara untuk apa,” ujarnya.

Lebih lanjut Anas menjelaskan, masyarakat yang akan menggunakan hak suaranya di TPS akan mendapat 5 surat suara.

“Surat suara untuk Capres Cawapres wana abu-abu. Coblos nomor berapa..nomor berapa?,” tanya Anas Karno.

“Nomor 3Pak Ganjar Pranowo rambut putih,” ujar ratusan ibu-ibu saat Anas Karno menggelar Sambung Roso di Medokan Semampir pada Jumat (02/02/2024)

Lebih lanjut Anas Karno menjelaskan, surat suara untuk memilih Caleg DPR RI warna kuning. Surat suara warna merah untuk memilih Caleg DPD, surat suara warna biru untuk memilih Caleg DPRD Provinsi.

“Sedangkan surat suara warna hijau untuk memilih calon anggota DPRD kota atau kabupaten,” imbuh Caleg incumbent DPRD Kota Surabaya nomor 3 Dapil 3 dari PDI Perjuangan tersebut.

Lebih lanjut Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya tersebut mengatakan, tata cara mencoblos surat suara juga perlu disosialiasikan. Karena akan menentukan suara itu sah atau tidak saat dimasukkan ke kotak suara.

“Gunakan alat coblos yang sudah disediakan. Buka penuh satu persatu lipatan surat suara, agar ketika surat suara dicoblos tidak tembus ke lipatan. Untuk menghindari coblos dobel. Karena itu tidak sah,” terang Anas.

Anas Karno kembali mengatakan, memantapkan pengetahuan masyarakat terhadap tata cara dan proses mencoblos surat suara saat di TPS penting.

“Karena surat suara yang diterima nanti banyak yaitu jumlahnya 5. Kalau tidak di mantapkan, bisa jadi masyarakat bingung saat berada di bilik suara. Sehingga pilihan mereka tergopoh-gopoh,” ujarnya.

Dari sejumlah perkampungan yang dikunjunginya melalui kegiatan Sambung Roso, Anas Karno mengatakan masih ada sebagian besar warga yang belum mengerti akan jenis surat suara dan cara mencoblos.

“Namun ada juga perkampungan warga mayoritas warganya mengerti. Kita mendorong agar penyelenggara Pemilu lebih masif lagi melakukan sosialisasi, lewat sumber daya yang dimiliki,” pungkas Anas. [dre.hel]

Tags: