Anggaran Direfocusing, Rencana Pembentukan Kampung Olah Raga Ditunda

Kampung Olah Raga di Kecamatan Dringu dipersiapkan. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Mulai tahun 2021, Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Probolinggo membuat sebuah terobosan baru di bidang olahraga berupa pembentukan Kampung Olahraga. Sebagai pilot project, Kampung Olah Raga ini akan dibentuk di lima kecamatan meliputi Kecamatan Tongas, Banyuanyar, Dringu, Paiton dan Sumber. Namun rencana ini ditunda karena anggarannya direfocusing untuk menangani pandemi Covid 19.
“Untuk saat ini, Kampung Olahraga ini akan dibentuk di satu desa dalam setiap kecamatan. Namun dalam waktu tiga tahun, semua desa sudah terbentuk Kampung Olah Raga,” kata Kepala Disporaparbud Kabupaten Probolinggo, Sugeng Wiyanto, Senin (28/6).
Menurut Sugeng, Kampung Olah Raga ini dibentuk dengan tujuan bagaimana bisa membudayakan masyarakat terkait pentingnya olahraga. Selain itu mempersiapkan secara dini atlet -atlet cilik di desa yang saat ini masih berada di jenjang SD, madrasah atau setara dengan SD.
Tapi yang terpenting, jelas Sugeng, bagaimana Pemerintah Daerah memfasilitasi masyarakat agar gemar berolahraga di masing – masing desanya. Namun hal ini tak hanya menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah saja, sebab ada empat kelompok yang bertanggungjawab meliputi pemerintah, dunia usaha, media dan masyarakat.
Sugeng menerangkan pembentukan Kampung Olah Raga ini dilakukan karena tahun ini pihaknya sudah memberikan semacam sosialisasi kepada seluruh desa, bahwa ke depan satu desa memiliki satu lapangan olah raga.
“Sekarang teman – teman di desa sudah mulai bergerak, bagaimana mereka menyusun perencanaan itu terkait dengan kebutuhan lapangan dan lain – lain. Harapannya ke depan semua desa di Kabupaten Probolinggo sudah mempunyai lapangan dan olah raganya aktif. Karena penting hari ini olah raga selain prestasi juga menyehatkan badan,” tandasnya.
Sugeng menegaskan, terkait persiapan untuk menjadi tuan rumah Porprov Jatim pada tahun 2024 mendatang, tentunya ada dua persiapan yang harus dilakukan secara matang. Yakni persiapan terkait dengan infrastruktur dan atlit yang akan memperkuat Cabor (Cabang Olah Raga).
“Terkait infrastruktur, nanti akan disampaikan kepada Pimpinan, bagaimana OPD – OPD yang mengampu infrastruktur juga bisa menyiapkan perencanaan di tahun 2024. Kami di Bidang Pemuda dan Olah Raga akan menyiapkan bagaimana atlet yang akan turun di Porprov. Dua persiapan ini harus dijalankan bersama – sama baik infrastrutur maupun atletnya,” ujarnya.
Untuk sekedar gambaran venue Porprov Jatim 2024 tambah Sugeng, sebenarnya sudah ada cukup banyak. Mulai dari lapangan sepakbola yang tinggal merenovasi serta kolam renang dan lapangan bola voli yang juga sudah tersedia.
Pembentukan Kampung Olah Raga ini mundur dari rencana lantaran anggaran yang akan digunakan telah direfocusing untuk penanganan pandemi Covid 19. Pembentukan Kampung Olah Raga merupakan kerjasama Disporaparbud dengan desa yang memiliki sarana dan prasana bidang olah raga. Nantinya desa itu akan dikembangkan dengan melengkapi sarana dan peralatan olah raga.
Tujuannya membudayakan masyarakat tentang pentingnya olahraga. Selain itu mempersiapkan secara dini atlet-atlet cilik di desa yang saat ini masih berada di jenjang SD, madrasah atau setara dengan SD.
Pemetaan sebelumnya sudah dilakukan, sebagai pilot project, kampung olahraga ini akan dibentuk di 5 kecamatan meliputi Kecamatan Tongas, Banyuanyar, Dringu, Paiton dan Sumber. Tetapi harapannya dalam waktu tiga tahun ke depan semua desa tuntas.
Pembentukan Kampung Olah Raga ini dilakukan karena tahun ini pihaknya sudah memberikan sosialisasi ke seluruh desa. Jika ke depan satu desa harus memiliki satu lapangan olah raga. Lapangan olah raga ini nantinya akan menjadi pusat olah raga kampung, tidak hanya satu cabang olah raga. Tetapi beberapa Cabor yang dirasa memungkinkan akan dibentuk. [wap]

Tags: