Babinsa 0812/08 Sambeng Mulai Dirikan Rumah Burung Hantu

Babinsa Sambeng jajaran Kodim 0812 Lamongan saat memasang rumah burung hantu untuk strategi pengendalian hama.(Alimun Hakim/Bhirawa).

Jaga Ketahanan Pangan
Lamongan,Bhirawa
Upaya menjaga hasil pertanian warga Lamongan terus didampingi para anggota TNI – AD Kodim 0812 Lamongan.

Tidak hanya pada proses penanaman, soal antisipasi serangan hama juga dilakukan langkah penanganan.Para anggota berbaju doreng ini mulai memasang rumah burung hantu.

Seperti yang terpantau di areal pertanian warga Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan, belakangan ini serangan hama tikus meresahkan.

Babinsa Koramil setempat langsung bergerak cepat mendirikan rumah burung hantu yang diyakininya sebagai jalan keluar untuk mengendalikan hama tikus.

“Dengan membuat rumah burung hantu, di areal sawah warga. Tujuannya, untuk tempat hinggap burung hantu (Tyto Alba) saat malam hari. Dengan sendirinya, burung hantu akan datang tiap malam, dan memburu tikus. Yang merupakan musuh alami burung hantu,” ujar Babinsa Sertu Suhariyanto,Senin (28/6) kepada Bhirawa.

Bersama kelompok tani setempat, lelaki setengah baya itu menerapkan terobosan baru.

“Sebelumnya sudah ada enam buah rumah burung hantu di areal sawah warga. Dengan ketinggian sekitar 5 meter dari tanah,”terangnya.

Cara ini menurutnya terbukti ampuh menekan hama tikus. Berdasarkan penelitian, seekor burung hantu mampu memakan tikus antara 6-8 ekor dalam semalam. Logikanya, jika burung hantu ada belasan ekor, maka ratusan ekor tikus akan dibunuh dalam satu malam.

“Karena memang burung hantu ini predator alami tikus, kami menggunakannya untuk membasmi hama tikus di areal sawah warga.Sangat efektif dan sudah dibuktikan oleh petani, di desa ini,” imbuhnya.

Namun, Upaya itu, menurut anggota Koramil 0812/08 Sambeng jajaran Kodim 0812/Lamongan ini, tidak semudah membalikkan tangan.

Perlu proses panjang, untuk bisa menggunakan burung hantu sebagai predator alami tikus. Di wilayah tersebut. Sosialisasi pada warga dan petani, berulang kali dilakukan.

Untuk melindungi burung hantu itu sendiri, dari aksi perburuan manusia. Kerjasama dengan kelompok tani, penyuluh pertanian, dan pihak desa, juga dilakoni Suhariyanto.

Pada pemasangan rumah burung hantu Suharyanto dibantu Babinkamtibmas dan petugas hama dan penyakit Kecamatan Sambeng, Penyuluh Pertanian Lapangan Kecamatan Sambeng, dan Ketua Gapoktan Lestari. Serta dibantu para petani lainnya.

“Melalui aksi ini, Babinsa Desa Semampirejo berharap, petani di Sambeng, bisa bertahan dari serangan hama tikus. Serta bertahan dari melemahnya perekonomian, sebagai dampak pandemi Covid-19 yang berdampak pada seluruh sektor kehidupan,” pungkasnya. [Aha/Yit]

Tags: