Ansor Bukber Bakar Ikan Sepanjang 33 M

Masyarakat yang ikut buka bersama dengan membakar ikan sendiiri di halaman kantor PC NU Tuban. (Khoirul Huda/bhirawa)

Masyarakat yang ikut buka bersama dengan membakar ikan sendiiri di halaman kantor PC NU Tuban. (Khoirul Huda/bhirawa)

Tuban, Bhirawa
Sebagai garda depan dari Nahdlatul Ulama (NU), Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang notabene adalah sebagai ‘Kawah condrodimuko’ atau wadah pengkaderan kembali meneguhkan sebagai penerus dan pelestari dari gerakan serta ajaran ala ahlussunah wal jama’ah atau yang saat banyak dikenal dengan Ide Islam Nusantara.
Gagasan atau ide Islam Nusantara yang saat ini diambil dalam thema besar Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama pada 1 sampai 5 Agustus 2015 mendatang ini memperkenalkan pada dunia kalau ajaran Islam Nusantar itu tidak mengajarkan seseorang menjadi radikal, tidak mengajarkan permusuhan dan kebencian.
“Dengan berbagi seperti ini (Buka bersama & berbagi ikan bakar.red), tanpa melihat kultur, agama dll, kita ingin memberikan contoh dan munujukan kalau islam itu tidak identik dengan kekerasan, teroris, perang dll,” kata H. Syafiq Syauqi, LC Ketua PC GP Ansor kemarin malam (8/7) dalam acara Buka Bersama dan bakar ikan dengan masyarakat Tuban sepanjang 33 Meter.
“Apa yang kita berikan mungkin tidak ada nilainya, akan tetepi kebersamaan, kerukunan antar umat beragama dan kita tidak pernah bertanya puasa atau tidak pada orang-orang yang buka bersama dan bakar ikan di kantor NU ini,” lanjut menantu dari Bupati Tuban ini.
Di tempat yang sama, salah satu panitia Buka Bersama dan bakar ikan dengan masyarakat tuban sepanjang 33 Meter H. Faizin mengungkapkan, dalam buka bersama panitia menyiapkan ikan siap bakar lebih dari 100 seratusan kilogram ikan laut untuk masyarakat yang mau bergabung buka bersama. “Sengaja model tungku pembakaran-nya kita bentuk angka 33, karena kita juga ingin Muktamar NU ke-33 di Kabupaten Tuban mendatang juga diketahui serta diingat oleh masyarakat,” terang Faizin.
Selain ikan bakar, panitia juga menyediakan beberapa makanan pelengkap. Seperti lontong, nasi, sambal, buah, camilan, dan juga minuman. Mereka beralasan, ikan bakar merupakan cara mereka berbagi kepada masyarakat dengan melihat potensi lokal yang ada.
“Kenapa ikan bakar? Karena kita tahu kalau Tuban merupakan kota pesisir dan nelayan kita mempunyai hasil tangkap yang cukup melimpah, ikan ini memang kami peruntukkan untuk masyarakat, gratis bagi yang mau menikmati usai Salat Tarawih silahkan,” kata H. Faizin.
Di tempat yang sama, Sekretaris PC GP Ansor Tuban, Muhimuddin, S.Ag juga mengungkapkan, kalau dalam bulan ramadahan kali ini rangkaian dari kegaiatan PC GP Ansor Tuban sangat padat, mulai Road show Ke pesantren bersama Mobil Timor Community (MTC), Parade musik tongklek & santunan anak yatim, pengajian umum bersama KH. Abd. Ghofur dan Bupati Tuban, serta sahur bersama Ibu Hj. Shinta Nuriyah istri dari almarhum KH. Abduraham Wahid komunitas agama di Klenteng Kwan Sing Bio Tuban.
“Kemarin itu yang bakar ikan sepanjang 33 Meter, besok tanggal 11 sahur bersama Ibu Shinta Nuriyah bersama komunitas masyarakat lintas agama, jadi pada prinsip-nya agama atau ajaran yang kita syiarkan adalah Islam Rahmatan Lil Alamin, Islam yang ramah, bukan pemarah,” terang Muhimudin. [hud]

Tags: