Antisipasi Banjir, Wahyu Pastikan Boezem Tunggulwulung Siap Tampung Limpahan Air

Antisipasi banjir, Pj. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, meninjau langsung kesiapan Boezem di Kelurahan Tunggulwulung Rabu [28/2}.

Kota Malang, Bhirawa.
Antisipasi tingginya curah hujan dan berpotensi menimbulkan banjir pada ruas jalan di Kota Malang, Pj. Wali Kota Malang, Dr. Ir. Wahyu Hidayat, MM, turun lapangan memastikan kesiapan boezem di Kelurahan Tunggulwulung dapat menampung limpahan air hujan.

Menurut Wahyu, pemanfaatan boezem berkapasitas 2.871,37 m³ ini telah optimal dalam menampung limpahan air ketika curah hujan tinggi.

“Karena sekarang sudah musim penghujan dan rata-rata curah hujannya hampir tiap hari, tidak satu dua jam selesai, ini hujannya awet. Untuk mengantisipasinya, (boezem) ini dibangun 2023 kemarin. Saya melihat optimalisasi dari pemanfaatan boezem ini bisa mengurangi genangan. Kalau kita cek saat curah hujan tinggi itu genangan sudah berkurang,”ujar Wahyu pada Rabu (28/2) kemarin.

Sebagai informasi, boezem ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kota Malang dalam menangantisipasi genangan dan banjir di Kota Malang. Proyek ini telah selesai pada 2023 dan merupakan implementasi dari masterplan drainase Kota Malang.

“Salah satu tindak lanjut dari masterplan drainase adalah boezem. Ada dua boezem yang sudah dibangun di tahun 2023 kemarin. Selain itu, kita juga prioritaskan pemanfaatan saluran-saluran air,” tambah Wahyu.

Lebih lanjut, Wahyu juga menyebut boezem ini mampu menampung limpahan air dari perumahan maupun irigasi di sekitarnya.

“Termasuk juga air limpahan dari perumahan-perumahan yang tidak bisa meresap ke tanah dialirkan ke sini . Juga ada saluran irigasi di sana, kalo sudah tinggi alirannya juga akan masuk ke sini. Jadi ada beberapa saluran irigasi baik dari atas atau sekitar ditampung ke (boezem) sini, agar tidak langsung turun. Karena nanti kalo airnya langsung ke bawah akan jadi genangan,” tukasnya.

Selain itu, Wahyu juga memberikan sejumlah masukan untuk DPUPRPKP Kota Malang agar pemanfaatan boezem ini lebih maksimal.

“Untuk pengoptimalisasian penggunaan boezem, tentu tidak hanya kita bangun, tapi ada pemeliharaannya. Tadi saya kasih masukan, jadi belum ada ketinggian level air. Ini penting, agar tiap hari bisa dipantau ketinggiannya,” sambungnya.

Usai meninjau boezem di Tunggulwulung, Wahyu juga meninjau saluran drainase yang berlokasi di Jl. Soekarno-Hatta. Ia memastikan bahwa drainase ini dapat berfungsi dengan baik ketika terjadi hujan. [mut.gat]

Tags: