ASN Harus Memiliki Unsur BerAKHLAK

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai di acara Latsar dan Pelatihan ASN, Selasa (16/11). ist

Pemprov, Bhirawa
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak lalai terhadap tugas pokok mereka, yaitu melayani. Selain itu harus memiliki unsur BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif ).
“Baik di lingkungan Pemerintah Pusat, Pemprov maupun Pemkab/Pemkot, semua ASN tugasnya melayani masyarakat, bukan dilayani. Pola-pola kerja seperti ingin dilayani, dihormati, dapat fasilitas lebih adalah cara lama yang harus ditinggalkan,” ungkap Khofifah saat memberikan arahan ke peserta Latsar dan Pelatihan ASN di lingkungan Pemprov Jatim dan Pemerintah Kab/Kota di BPSDM Jatim, Selasa (16/11).
ASN di era Society 5.0, kata Khofifah, harus terpacu untuk terus berupaya menciptakan sesuatu yang baru dan menghadirkan layanan-layanan inovatif, kreatif, dan solutif. ASN harus berorientasi pada bagaimana caranya agar pelayanan dan kinerja bisa lebih cepat, lebih baik, lebih efisien, efektif, akuntabel dan lebih responsif.
“Saya ulangi, memuliakan masyarakat Jatim. Kita menyebut bahwa 9 program dalam Nawa Bhakti Satya yang kita ingin baktikan untuk memuliakan masyarakat Jatim. Untuk itu lakukan kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas,” terangnya.
Ia juga menekankan pentingnya penanaman Employer Branding dan Core Values di dalam diri ASN Pemprov Jatim. Hal ini mengacu pada arahan Presiden RI Joko Widodo, bahwa setiap ASN harus memiliki unsur BerAKHLAK di dalam dirinya.
Adaptif dan Kolaboratif ini, harap Khofifah, dapat diterapkan para ASN dalam pelaksanaan tugasnya. “Selain itu pula diharapkan ASN dapat terus meningkatkan kapasitas dan kompetensinya, serta adaptif terhadap perubahan yang terjadi. Apalagi saat ini perkembangan dunia yang penuh dengan disrupsi dan perkembangan teknologi yang pesat,” terangnya.
Sementara itu, Kepala BPSDM Provinsi Jatim Aries Agung Paewai mengatakan bahwa BPSDM Jatim selain menyelenggarakan Latsar bagi CPNS juga terus menyelenggarakan berbagai Diklat seperti Diklat peningkatan ekonomi masyarakat berbasis makanan dan minuman ringan, kemudian Diklat handling obat yang ditujukan bagi para tenaga kesehatan seperti apoteker.
Tidak hanya itu, BPSDM Jatim juga terus melakukan kegiatan pengembangan kompetensi bagi para ASN salah satunya melalui kegiatan ASN Belajar. Dimana dalam kegiatan ini setiap minggu ASN diharuskan belajar dimanapun berada baik di kantor maupun di luar kantor. Para ASN ini diharapkan terus mengembangkan kompetensinya melalui event ASN belajar yang rencananya diselenggarakan setiap Kamis.
“Apakah itu materi tentang kepemimpinan, materi teknis, materi tentang fungsional sosial kultural, kami akan menghadirkan narasumber praktisi maupun akademiai. Diharapkan materi-materi yang diberikan dapat menjadi upaya pengembangan kompetensi pada ASN,” jelasnya.
Sebagai informasi, CPNS yang mengikuti Latsar Tahun 2021 formasi 2019 sebanyak 10.853 peserta, dimana yang telah selesai menjalani Latsar sebanyak 6.156 peserta dan yang masih berjalan mengikuti Latsar yakni sebanyak 4.697 peserta. Sedangkan CPNS formasi 2019 yang mengikuti Latsar di Tahun 2022 sebanyak 1.511 orang.
Latsar ini sendiri diselenggarakan secara hybrid yakni secara offline sebanyak 150 orang PNS golongan III dan peserta diklat online sebanyak 1.139 orang PNS golongan II dan III serta peserta PKP. Para PNS yang mengikuti latsar ini terdiri dari berbagai profesi diantaranya guru, dosen, analis, perawat, auditor, apoteker dan arsiparis yang berasal dari berbagai daerah di Jatim.
Dalam kesempatan ini juga turut dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama antara BPSDM Provinsi Jatim dengan Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga tentang pengembangan kompetensi SDM ASN dalam rangka mewujudkan ASN yang profesional dan berkualitas melalui Jatim Corporate University. [tam]

Rate this article!
Tags: