Atlet Kick Boxing Raih Tujuh Medali di Kejurprov Berlatih

Para atlit Kick Boxing dengan raihan medali di Kejurprov. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Prestasi membanggakan ditorehkan tujuh atlet Kick Boxing Kabupaten Probolinggo dalam Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Jawa Timur Kick Boxing yang dilaksanakan di Yonif 509 Raider, Jember 31 Januari hingga 2 Pebruari 2020 lalu. Para atlet kini terus berlatih meengasah kemampuan menghadapi kejuaraan yang lebih tinggi lagi.
Dalam Kejurprov ini, atlet dibawah naungan Pengkab Kick Boxing Probolinggo ini berhasil meraih satu medali emas, dua medali perak dan empat medali perunggu. Medali emas ditorehkan Muhamad Iqbal yang turun dalam kategori KL under 52.
Atlet pemula ini mampu tampil luar memukau di arena Kick Boxing di Kabupaten Jember ini. Mereka main tanpa beban mengalahkan lawannya. Bahkan mampu meraih medali emas diajang yang sangat keras memamerkan pukulan dan tendangan. Sukses Iqbal diikuti Samsul Hadi kategori K-1 under 48 dan Najmus Shobah Al Mutanaffas kategori K-1 under 60. Keduanya sukses mempersembahkan medali perak untuk Kabupaten Probolinggo.
Sementara medali perunggu dipersembahkan Irfan kategori K-1 under 48, Moh Ibra Alfan Rahmatullah kategori K-1 under 48, Muhammad Rosiful Aqli kategori K-1 under 52 dan Mohammad Hasyim kategori K-1 under 56.
“Mereka meski minim pengalaman bisa tampil percaya diri. Didukung fisik dan keberanian memainkan teknik pukulan dan tendangan, para atlet Kick Boxing ini bisa tampil luar biasa,” kata pelatih Halimatus Sa’diyah.
Sekretaris KONI Kabupaten Probolinggo, Chalid Abubakar, Selasa (11/2) menyampaikan, KONI memberikan apresiasi atas capaian prestasi para atlet Kick Boxing Indonesia (KBI) Kabupaten Probolinggo pada Kejurprov Jawa Timur ini.
“Ini menunjukkan keseriusan Pengurus Kick Boxing Kabupaten Probolinggo untuk menjadi anggota KONI Kabupaten Probolinggo. Kita akan sangat selektif dalam menentukan pembentukan Pengkab Cabor di Kabupaten Probolinggo,” katanya.
Tahun ini KONI Kabupaten Probolinggo hanya mendapat dana hibah Rp3 miliar dari Rp5,3 miliar yang diajukan. Sehingga KONI tak akan memberikan dana pembinaan pada semua Cabor. Dari 27 Cabor yang ada, KONI hanya akan memberikan dana pembinaan pada 10 Cabor. Yang akan dipilih adalah 10 Cabor unggulan. Namun, Cabor mana saja itu, KONI baru akan memutuskan dalam Rapat Koordinasi (Rakor).
Chalid Abubakar menjelaskan, tahun ini ada penurunan anggaran untuk KONI Kabupaten Probolinggo. Hal itu berdampak pada anggaran pembinaan untuk Cabor – cabor. Apalagi, kini Cabor tahap persiapan menghadapi Porprov 2021. ”Kami harus memanfaatkan anggaran yang ada sebaik mungkin,” katanya.
Chalid menjelaskan, pihaknya berencana menggelar Rakor pekan depan dan membahas Cabor yang dinilai berprestasi dan layak mendapatkan anggaran pembinaan tahun ini. Tentunya, itu ditetapkan Pengurus dan Anggota Harian KONI.
“Rencananya, dari 27 Cabor itu, kami memilih 10 Cabor yang masuk unggulan dan berhak dapat anggaran pembinaan. Tapi, untuk kepastiannya, menunggu Rakor dan penetapan dari pengurus-anggota harian,” tuturnya.
Penentuan Cbor Unggulan, kata Chalid, berdasarkan prestasi yang diraih Cabor. Maka diminta pada tiap Cabor untuk menyerahkan data atlet masing – masing yang berprestasi. Dilengkapi dengan bukti piagam atau bukti bentuk prestasinya. ”Cabor mana saja yang masuk unggulan, ditunggu saja,” tandasnya.
Sementara itu, 17 Cabor sisanya bukannya tak mendapat anggaran. Mereka tetap akan mendapat anggaran, namun tidak mendapat anggaran pembinaan. Hanya mendapat anggaran operasional saja. Diketahui sebelumnya, KONI mengajukan dana hibah sekitar Rp5,3 miliar pada Pemkab. Bukan tanpa alasan. Anggaran sebesar itu untuk pelaksanaan Porprov tahun depan. Tentunya, persiapan menghadapi Porprov 2021 harus dimulai tahun ini. Namun, yang disetujui hanya Rp3 miliar. [wap]

Tags: