Bank Jatim dan PT SGN Budidayakan Tebu dengan Pemberian Kredit Petani

Penandatanganan Nota Kesepahaman dilakukan langsung oleh Direktur Konsumer Ritel & Usaha Syariah, R. Arief Wicaksono dan Direktur PT SGN, Suhendri disaksikan Direktur Utama bankjatim, Busrul Iman, Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jawa Timur, Iwan S.Hut., M.M., serta Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, Heru Suseno.

Surabaya, Bhirawa
Mendukung pengembangan usaha di sektor perkebunan tebu dan industri gula khususnya yang ada di Jawa Timur, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) melakukan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN).

Adapun Nota Kesepahaman dilakukan langsung oleh Direktur Konsumer Ritel & Usaha Syariah, R. Arief Wicaksono dan Direktur PT SGN, Suhendri serta disaksikan oleh Direktur Utama bankjatim, Busrul Iman, Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jawa Timur, Iwan S.Hut., M.M., serta Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, Heru Suseno. Acara dilakukan di Ruang Bromo bankjatim Kantor Pusat Surabaya.

Penandatanganan PKS ini merupakan wujud kolaborasi bankjatim bersama PT SGN yang terimplementasi melalui pemberian kredit kepada petani tebu binaan PT SGN melalui skim Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau skim kredit bankjatim lainnya. Dalam hal ini, PT SGN berperan dalam pemberian rekomendasi petani tebu yang layak menerima kredit sesuai dengan data yang ada.

Pemberian kredit kepada petani tebu yang dimaksud dapat dimanfaatkan untuk budidaya tebu seperti biaya garap lahan atau biaya operasional serta pemberian kredit dengan agunan Delivery Order (DO) gula. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif untuk perekonomian di Indonesia pada umumnya dan khususnya perekonomian Jawa Timur.

Direktur Utama bankjatim, Busrul Iman mengungkapkan kami mengakui penyaluran kredit di sektor produkti masih kurang optimal. “Masyarakat memang lebih mengenal bankjatim dengan pembiayaan kredit pegawainya, Hal itu tetap kami optimalkan. Namun kedepan, agar bankjatim dapat terus tumbuh berkembang mau tidak mau harus diversifikasi ke sektor produktif salah satunya adalah pemanfaatan potensi pembiayaan yang ada di industri gula,” terangnya, Selasa (22/11).

Busrul berharap dengan adanya kerjasama ini dapat dilanjutkan dengan kerjasama yang lain, “Tidak hanya terbatas di sektor pembiayaan namun juga di sektor bisnis yang lain, misalnya terkait pembayaran atau jasa perbankan lainnya. Ini juga merupakan salah satu bentuk dukungan bankjatim terhadap peningkatan perekonomian Jawa Timur sesuai dengan arahan Ibu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa khususnya di bidang perkebunan salah satunya pada komoditi tebu,” jelas Busrul.

Kepala Biro Perekonomian Provinsi Jawa Timur, Iwan S.Hut., M.M. menyampaikan apresiasi kepada bankjatim dan PT SGN dalam melaksanakan kerjasama ini. “Sehingga kolaborasi antar stakeholder yang menjadi arahan Ibu Gubernur terus digaungkan dalam upaya menigkatkan perekonomian di Jawa Timur,” tuturnya.

Iwan menambahkan, melihat kebutuhan gula secara nasional yang masih ditopang oleh Negara lain, hal tersebut seharusnya dapat menjadi keunggulan komparatif Provinsi Jawa Timur, mengingat Jawa Timur adalah provinsi penghasil gula pasir terbesar di Indonesia dan juga merupakan provinsi dengan jumlah pabrik gula kristal putih terbanyak di Indonesia.

“Pada tahun 2020 produksi gula pasir Jawa Timur mencapai 47,24 persen dari total produksi nasional. Dengan demikian, Jawa Timur menjadi barometer dan kunci kebangkitan gula nasional. Kami berharap pemberian kredit kepada para petani tebu melalui kerjasama ini dapat mengekspansi usaha para petani tebu. Kami juga berharap PKS ini dapat memberikan maanfaat yang luas bagi petani tebu binaan PT SGN,” harap Iwan.[riq.ca]

Tags: