Banser-Mahasiswa Kab.Nganjuk Tolak Faham Khilafah

Massa Banser NU dan organisasi mahasiswa mengepung gedung Islamic Center Gontor serta surat pernyataan kesetiaan terhadap Pancasila, UUD 45 dan NKRI.(ristika/bhirawa)

(ICG Nyatakan Setia kepada Pancasila, UUD 45 dan NKRI)
Nganjuk, Bhirawa
Jama’ah Islamic Center Gontor (ICG) Nganjuk menyatakan kesetiaanya kepada Pancasila, UUD 45 dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pernyataan kesetiaan tersebut dilakuan setelah gedung ICG sempat dikepung ratusan massa dari unsur badan otonom (banom) dan sayap Nahdlatul Ulama (NU) serta sejumlah organisasi mahasiswa.
Isi pernyataan kesetiaan dari jama’ah ICG di antaranya, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Setia kepada Pancasila, UUD 45 dan NKRI serta memberantas faham khilafah dari Republik Indonesia.
Sebelumnya, massa berkumpul di depan Kantor PCNU Nganjuk di selatan Alun-Alun, karena berencana demonstrasi di gedung ICG, yang hanya berjarak sekitar 100 meter. Isu yang berkembang, di gedung ICG akan digelar pengajian dengan penceramah Muhammad Arifin Badri, Rektor Sekolah Tinggi Dirosah Islamiyyah (STDI) Jember.
“Kami ingin klarifikasi, karena ada informasi bahwa pengajian di ICG Nganjuk sering mendatangkan penceramah yang provokatif, ” kata Gus Halim Al Farobi, salah satu koordinator aksi dari Pondok Pesantren Mojosari Nganjuk
Dengan kawalan aparat Kepolisian, perwakilan massa antara lain Gus Halim Mojosari, Gus Mujib Hakim dari Ponpes Misbahul Islam Bagor, Gus Sokib dan Gus Rifai dari Banser NU lalu masuk ke gedung ICG Nganjuk. Mereka ditemui perwakilan ICG Nganjuk antara lain Ustadz Mukhlas Firmansyah, didampingi Ustadz Sukpandiar selaku kuasa hukum.
Pertemuan diwarnai dialog panjang dan saling berargumentasi. Pihak ICG Nganjuk diwakili Ustadz Mukhlas juga menjawab, bahwa kegiatan pengajian tidak ada yang mengandung unsur provokatif maupun mengajarkan faham khilafah seperti yang dituduhkan selama ini.
Selama terjadi perundingan di gedung ICG, massa di depan Kantor PCNU Nganjuk kemudian membentuk barisan besar, sambil terus meneriakkan penolakan terhadap Wahabi, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), radikalisme, ormas anti-Pancasila dan gerakan Khilafah Indonesia di Kabupaten Nganjuk.
Massa yang terdiri dari Ansor NU, Banser NU, PMII hingga GMNI itu lalu bergerak menuju gerbang ICG Nganjuk.  “NKRI harga mati! Kami akan melakukan perlawanan terhadap kelompok manapun yang anti-Pancasila,” teriak Arif Mustofa, koordinator peserta aksi dari unsur GMNI.
Selang satu jam, masing-masing pihak sepakat membuat surat pernyataan yang isinya, pernyataan kesetiaan kepada NKRI, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, UUD 45, serta selalu menjaga persatuan dan kesatuan. Selain itu ICG juga tidak akan mengadakan kegiatan yang bersifat provokatif, radikalisme dan meresahkan masyarakat. Serta, bersinergi menolak faham khilafah di Indonesia. [ris]

Tags: