Batu Target 1.000 Ton Beras, Korem 083 Siapkan 413 Babinsa

Peletakan batu pertama perbaikan saluran irigasi dan penanaman perdana bibit padi yang dilakukan bersama antara Danrem 083 dan anggota Forpimda Kota Batu, bertempat di Desa Dadaprejo, Batu, Senin (26/1).

Peletakan batu pertama perbaikan saluran irigasi dan penanaman perdana bibit padi yang dilakukan bersama antara Danrem 083 dan anggota Forpimda Kota Batu, bertempat di Desa Dadaprejo, Batu, Senin (26/1).

Batu,Bhirawa
Petani di Kota Batu optimis produksi beras di tahun ini meningkat menjadi 1.000 ton. Karena mereka mendapatkan pendampingan dan jaminan ketersediaan bibit, obat, dan alat dari Korem 083 Baladhika Jaya. Kemarin (26/1), telah dilakukan penanaman perdana bibit padi di Desa Dadaprejo, Kecamatan Junrejo. Selain Komandan Korem (Danrem) 083, penanaman perdana juga diikuti anggota Forpimda Batu, Dandim 0818, dan Ketua DPRD Batu.
Danrem 083, Letkol Totok Imam Santoso menyatakan tekad TNI AD di bawah jajarannya untuk memberikan dukungan penuh untuk mewujudkan ketahanan pangan di Kota Batu pada khususnya dan Indonesia pada umumnya. Untuk itu pihaknya akan membantu petani Kota Batu secara total untuk bisa meningkatkan produksi pangan khususnya beras.
“Di tahun ini ditargetkan produksi beras di Kota Batu bisa mencapai 1.000 ton. Kemudian produksi beras di Kota Batu dan daerah lainnya diharapkan mampu membantu ketahanan pangan di tanah air. Dengan begitu, dalam tiga tahun ke depan kita tidak perlu impor beras lagi,”ujar Totok Imam Santoso, Senin (26/1).
Untuk merealisasikan rencana itu, Totok telah mempersiapkan anggotanya untuk memberikan dukungan kepada para petani beras dan jagung di Batu dan beberapa daerah di Jatim. Untuk itu ia telah menyiapkan 413 babinsa untuk memberikan pendampingan kepada petani.
“Para babinsa ini telah kita beri penataran khusus tentang pertanian. Dengan begitu, mereka bisa untuk diajak oleh petani untuk membicarakan masalah pertanian yang tengah dihadapi,”tambah Totok.
Dalam kajian yang telah dilakukan, tambahnya, ada beberapa kendala yang sering dialami para petani bahan pangan. Di antaranya, tidak ada jaminan ketersediaan pupuk di lingkungan petani. Hal ini diakibatkan adanya oknum yang melakukan penimbunan pupuk. Akibatnya, harga pupuk telah naik 100 persen ketika berada di tangan petani.
Selain itu, masalah ketersediaan air irigasi juga menjadi momok petani. Karena itu, dalam acara Pencanangan Penanaman Perdana kemarin, juga dilakukan peletakan batu pertama perbaikan saluran irigasi. Hal ini dilakukan untuk menunjang keberhasilan target penanaman padi dua kali dalam setahun. Karena selama ini petani hanya bisa menanam padi sekali dalam setahun.
Sementara, Walikota Batu, Eddy Rumpoko juga telah menyiapkan jajaran SKPD terkait untuk mendukung realisasi ketahanan pangan ini. Ia telah mengintsruksikan Kepala Dinas Petanian, para Camat, dan para Kepala Desa untuk memantau dan menyiapkan kebutuhan para petani. Baik itu ketersediaan bibit, alat, maupun pupuk.
“Saya ingin semangat membantu para petani ini tidak hanya seremonial saja. Kita harus turun langsung ke lapangan untuk mengetahui kebutuhan maupun kendala yang tengah dihadapi para petani,”ujar Eddy Rumpoko. [nas]

Tags: