Bazar Layanan Publik Malam Hari Kota Probolinggo, Permudah Akses Warga

Habib Hadi kunjungi bazar pelayanan publik malam hari.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa.
Semarak kemeriahan begitu terasa dalam Bazar Pelayanan Kecamatan Mayangan, di depan kantor Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo. Iringan musik tradisional dari Cokro Budaya Kelurahan Jati dan musik patrol Sawunggaling dari Kelurahan Wiroborang, memecahkan suasana pada malam itu.

Ya, bazar pelayanan Kecamatan Mayangan ini kembali digelar setelah sebelumnya sempat vakum selama dua tahun karena pandemi covid-19. Terdapat 23 perangkat daerah yang ikut meramaikan gelaran yang rutin diselenggarakan pada malam hari tersebut. Yaitu Dispendukcapil dengan layanan perekaman digital, UPTD PMI dengan layanan donor darah, dan UMKM dari setiap kelurahan di Kecamatan Mayangan, serta beberapa lainnya.

Masyarakat pun mengaku senang dengan bazar pelayanan itu. “Dengan adanya kegiatan ini sangat bermanfaat, karena kita sebagai masyarakat bisa mendapatkan pelayanan publik di sore atau malam hari, terutama bagi para pekerja kantor. Dan tidak perlu jauh-jauh ke kantor layanan publik. Harapannya semoga kegiatan kedepannya bisa diteruskan,” ujar Mimit, warga Mangunharjo, ketika mengunjungi stand Dispendukcapil.

Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, Rabu (5/10) menyatakan, giat tersebut sangat positif ditambah melibatkan UMKM, jadi bisa menggerakkan perekonomian yang ada. Karena kita bisa mengadakan kembali kegiatan yang ramai seperti ini, tentunya kita harus memberikan ruang bagi pelaku usaha kecil menengah dalam kegiatan pemkot, kecamatan, maupun kelurahan,” ungkapnya.

Habib Hadi pun berkeliling melihat stand-stand dari UMKM yang ada di seluruh Kecamatan Mayangan. Bahkan orang nomor 1 di Kota Probolinggo itu pun berbelanja di stand UMKM. “Tadi ada dodol mangga ya, luar biasa sekali. Ini kalau ada pendampingan lebih lanjut baik packaging-nya, marketingnya, pasti kita tidak kalah dengan daerah lain,” tutur mantan anggota DPR RI ini.

Dalam kesempatan tersebut, Plt. Camat Mayangan, M. Abbas berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung acara tersebut. “Ini merupakan bentuk sinergi dan kolaborasi untuk melayani warga. Kalau dulu, kita kenal dengan Majengan Berlari, yang diadakan setiap Senin malam di tahun-tahun sebelumnya.

Namun karena adanya pandemi, harus dihentikan dan tahun ini bisa digelar kembali,” ujar Abbas yang juga Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja. Bazar tersebut juga memberikan doorprize bagi masyarakat.

Ditanya akan membandelnya para pedagang berjualan di pinggir jalan Suroyo yang sering mengganggu arus lalin, Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo nampaknya tak main-main, untuk merelokasi Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jalan Suroyo. Relokasi PKL itu dilakukan, karena jalan tersebut termasuk jalan tertib berlalulintas.

“Kawasan tertib berlalulintas itu tidak diperbolehkan melakukan aktifitas berjualan. Sedangkan trotoar itu fungsinya untuk pejalan kaki, bukan ditempati berjualan,” tandas Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kota Probolinggo, Fitriawati, Rabu (5/10).

Fitriawati belum bisa memastikan, dimana lokasinya untuk memindah para PKL tersebut. “Belum. Kita masih minta persetujuan dari Wali Kota,” katanya.

Ia menambahkan, setelah nanti ada tempat relokasi, para PKL diharapkan untuk segera pindah dan bisa berjualan di tempat yang baru. “Kalau mereka masih belum mau pindah, kita tidak mau bertanggungjawab,” tandasnya.

Di jalan Suroyo menang banyak PKL yang berjualan. Para PKL itu, tidak hanya berjualan pada siang hari, namun juga pada malam hari. Sementara Kasatlantas Polres Probinggo Kota, AKP Roni Faslah mengatakan, di Jalan Suroyo memang termasuk kawasan tertib berlalulintas. “Tapi untuk melakukan penertiban PKL itu, menjadi ranah dan kewenangan dari Pemkot,” tambahnya.(Wap.bb)

Tags: