Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, Pemerintah Kota Madiun menggelar upacara bendera dengan seluruh peserta mengenakan pakaian adat di halaman Balai Kota Madiun, Kamis (2/5). Sebagai inspektur upacara, Pj. Wali Kota Madiun Eddy Supriyanto pun membacakan naskah pidato Mendikbudristek, Nadiem Makarim. [sudarno/bhirawa]
Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, Pemerintah Kota Madiun menggelar upacara bendera dengan seluruh peserta mengenakan pakaian adat. Prosesi tersebut berlangsung di halaman Balai Kota Madiun, Kamis (2/5).
Hadir sebagai inspektur upacara, Pj. Wali Kota Madiun Eddy Supriyanto pun membacakan naskah pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim di hadapan peserta upacara. Yakni, Forkopimda, OPD, camat, lurah, dan perwakilan sekolah di Kota Madiun.
Pada peringatan Hardiknas tahun ini, Pj. Wali Kota Eddy berpesan kepada seluruh pejabat pengambil keputusan, dosen, guru, tokoh masyarakat, dan tokoh pendidikan untuk bersinergi mencerdaskan generasi penerus bangsa.
”Tuntutan ke depan, generasi kita tidak hanya pintar, tapi juga wajib berakhlak mulai. Serta, dapat beradaptasi dengan perubahan,” ujarnya.
Menurut Pj. Wali Kota, teknologi informasi yang berkembang pesat saat ini bagai dua mata pisau yang saling berseberangan. Satu sisi memiliki dampak positif. Namun, sisi satunya juga berdampak negatif.
Karenanya, dibutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat untuk meminimalisasi dampak negatif dan mengoptimalkan dampak positif.
”Jangan sampai anak-anak kita menjadi korban perubahan. Namun, harus menjadi pelaku perubahan,” imbuhnya.
Sementara itu terkait penggunaan pakaian adat, Pj. Wali Kota mengungkapkan bahwa hal ini merupakan instruksi dari Kemendikbudristek dan diikuti oleh seluruh Indonesia.
”Kita punya lebih dari 1.300 suku dan 714 bahasa. Dengan berpakaian adat diharapkan bisa mengingatkan kita bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar. Maka, kita harus bersatu dan menjadi negara yang hebat,” tandasnya. [dar.gat]
