BI Malang Kembangkan Klaster Pangan dan Holtikultura

Kepala Perwakilan (KPw) BI Malang, Samsun Hadi.

Kota Malang, Bhirawa
Dorong pertumbuhan ekonomi dan ketahan pangan menjadi salah satu priortas Bank Indonesia (BI) Malang. Ini sangat penting dilakukan guna mengendali inflasi dan terjadinya gejolak kenaikan harga.

Kepala Perwakilan (KPw) BI Malang, Samsun Hadi kepada wartawan akhir pekan kemarin, mengutarakan jika pihaknya memiliki beberapa klaster pangan dan holtikultura di seluruh wilayah kerja BI Malang. Apalagi BI Malang ini, penopang pertumbuhan di Jawa Timur, dengan kontribusi terhadap perekonomian Jawa Timur sebesar 9,70 persen.

Sedikitnya ada 16 kelompok ketahana pangan dan holtkultura saat ini menjadi binaan BI Malang.

Klaster Bawang Merah, Kelompok Tani (Poktan) Harapan Jaya Kab. Probolinggo, Poktan Rowo Makmur dan Poktan Sidodadi Kabuapaten . Probolinggo, Poktan Karya Bhakti 1 Ngantang Kabupeten Malang, Poktan Harapan Mulyo 3 dan 4 Ngantang Kab. Malang.

Untuk jenis holtikultura BI Malang juga melakukan pembinan kepada Poktan Gemah Ripah I dan II dan IIII Ngantang Kab. Malang. Sedangkan untuk Bawang Putih, pembinaan dilakukan kepada Poktan Tani Maju 01 Kota Batu, Klaste Cabai Poktan Tri Rejeki Karangploso Kab. Malang, untuk jenis tanaman Padi Sumberngepoh dan Karangsuko Kab. Malang,

Gapoktan Mitra Arjuna (22 Poktan), dan Jagung Poktan Srijaya, sedangkan sapi Potong, pada Unit Usaha “Wiji Kamulyan”.

Samsun menyampaikan, tidak hanya komoditas pangan lokal, BI Malang juga melakukan binaan terhadap komiditas Ekspor, seperti Kopi Ledug (Mitra Karya Tani), Kopi Sumadi (Sumber Makmur Abadi) Kabupaten Pasuruan, Kopi Margading (Hidup Makmur) Kopi Amadanom (Tani Harapan), Kopi Sridoretno (Koperasi Sridoretno) Kabupaten Malang,

Disamping itu, ada juga Wisata Edelweiss Bromo (Poktan Hulun Hyang).

“Kita ada juga unggulan Daerah Kelompok Pengrajin Batik, Batik Raden Wijaya Kota Batu, Anjani Batik Galeri Kota Batu, Batik Blimbing Kota Malang, Batik Pandan Arum Kabupaten Malang Batik Prabulinggih Batik Kaligembong Kota Pasuruan, Batik Sekar Wangi Sejati Kota Pasuruan, Batik Nurita dan Batik Intan Kab Pasuruan,”tukasnya.

Kelompok binaan ini diyakini Samsun, mampu menopang pertumbuhan ekonomi dikala ekonmi global sedang bergejolak. “Kami optimis perekononian di Malangh tetap bangkit,”tukasnya.

Bahkan BI juga melakukan pembinan untuk sejumlah pesantren, seperti Ponpes Nurul Huda Kab Malang, Ponpes Islamiyah Shafi’iyah Kab Probolinggo, Ponpes Bahrul Maghfiroh Kota Malang Ponpes Nurul Jadid Kab Probolinggo Ponpes Annur 2 Kab Malang Ponpe s Al Hikam Kota Malang Ponpes Sabilurrosyad Kota Malang.

Ia menyebut kinerja ekonomi seluruh wilayah kerja BI Malang

tumbuh positif pada tahun 2021 yang didorong oleh kinerja berbagai sektor industri. BI Malang memperkirakan perbaikan

kinerja akan terus berlanjut pada tahun 2022 didukung oleh akselerasi vaksinasi dan booster.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Malang Year on Year tahun 2022 minus -2,26 persen. Pada 2021, PDRB sebesar 4,21 persen . PDRB Kabupaten Malang 2020 sebesar -2,68 persen dan 2021 3,12 persen. PDRB Kota Batu -6,46 persen pada 2020 dan pada 2021 sebesar 404 persen.

Kabupaten Pasuruan, pada 2020 PDRB sebesar 2,03 persen dan pada 2021 sebesar 4,34 persen. PDRB Kota Pasuruan, 2022 sebesar 2,03 persen dan pada 2021 3,64 persen, PDRB Kota Probolinggo pada 2020 sebesar -3,64 persen dan pada 2021 sebesar 4,03 persen. Sedang untuk PDRB Kabupaten Probolinggo, pada 2020 -2,12 persen dan pada 2021 sebesar 3,35 persen.

Samsun Hadi menjelaskan, pertumbuhan ekonomi di wilayah kerja BI Malang didorong oleh kinerja berbagai sektor lapangan usaha. Secara umum, lima besar lapangan usaha kontributor di Wilker BI Malang adalah Industri pengolahan 38,97 persen, Perdagangan Besar dan Eceran 17,70 persen , Konstruksi

11,15 persen, Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 9,00 persen serta Informasi dan Komunikasi 5,20 persen.

Dalam wilayah kerja KPwBI Malang, mempunyai prosentase masing-masing. Kota Malang, dari sektor perdagangan dengan sumbangsih kontribusi pertumbuhan ekonomi 30,89 persen, Industri Pengolahan 23,10 persen

Konstruksi 13,00 persen, Jasa Pendidikan 8,03 persen dan Infokom 5,82 persen.

Kemudian untuk Kabupaten Malang, sumbangsih pertumbuhan dari sisi Industri Pengolahan 31,80 persen, Perdagangan 19,24 persenm Pertanian 14,18 persen, Konstruksi 12,12 persen dan Infokom 5,96 persen.

Kota Batu mempunyai kontribusi pertumbuhan dari sektor Perdagangan 19,77 persen, Jasa Lainnya15,92 persen, Pertanian 13,74 persen, Konstruksi 11,56 persen dan mamin 9,05 persen.

Selanjutnya Kabupaten Pasuruan mempunyai kontribusi dari sektor Industri Pengolahan 60,54 persen, konstruksi, 11,09 persen, Perdagangan 9,87 persen Pertanian 5,37 persen dan Infokom 3,84 persen.

Kemudian dari Kota Probolinggo, adm pemerintahan 24,88 persen, perdagangan 15,22 persen , Jasa lainnya 14,85 persen, real estate 7,05 persen dan akmamin 5,99 persen. Dari Kabupaten Probolinggo, sektor pertanian berkontribusi

31,08 persen, industri pengolahan 26,18 persen, perdagangan 12,93 persen , konstruksi 7,41 persen dan infokom 3,94 persen.

Terakhir dari Kota Pasuruan, sektor perdagangan 28,32 persen, industri pengolahan 18,67 persen, infokom 11,01 persen, jasa keuangan 7,28 persen, konstruksi 6,05 persen. [mut.bb]

Tags: