Bidang P2K Satpol PP Kabupaten Malang Kekurangab Personel dan Mobil Pemdam Kebakaran

Salah satu peristiwa kebakaran di wilayah Kabupaten Malang saat dilakukan pemadaman oleh petugas P2K Satpol PP kabupaten setempat.

Kabupaten Malang, Bhirawa.
Peristiwa kebakaran yang ditangani Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (P2K) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Malang, rata-rata per bulan bisa mencapai 7 kejadian kebakaran. Sedangkan dalam kejadian kebakaran di wilayah Kabupaten Malang mayoritas rumah atau tempat ringgal.

Kepala Bidang P2K Satpol PP Kabupaten Malang Sigit Yuniarto, Minggu (16/7), kepada Bhirawa melalui telepon selulernya mengatakan, kejadian yang kita tangani untuk melakukan pemadaman akibat kebakaran di wilkayah Kabupaten Malang berdasarkan data, ada 7 kejadian kebakaran dan 17 evakuasi dalam se-bulan.

Sedangkan giat penanggulangan kebakaran per kecamatan mulai bulan Januari-Juli 2023, misalnya di wilayah Kecamatan Lawang pernah terjadi peristiwa kebakaran sebanyak 6 kali, Pakis terdapat 4 kali terjadi kebakaran, Turen 4 kali, dan Kecamatan Karangploso 4 kali terjadi kebakaran.

“Dari beberapa peristiwa kebakaran itu, yang terbanyak obyek kebarakan adalah rumah atau tempat tinggal dan gudang. Sehingga dengan sering terjadinya kebakaran, maka pihaknya mempersiapkan tenaga dan mobil pemadam kebakaran (damkar) serta peralatan pemadaman selama 24 jam,” paparnya.

Di kesempatan itu, Sigit juga menyampaikan, bahwa dengan luasnya wilayah Kabupaten Malang, yang terdapat 378 desa ditambah 12 kelurahan tersebar di 33 kecamatan, tentunya masih kekurangan personel pemadam kebakaran.

Dan sesuai pemetaan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), idealnya terdapat 172 personil, namun Bidang P2K masih terpenuhi 62, berarti masih ada kekurangan personil sebanyak 110 orang tenaga. Karena luasnya wilayah, kita bagi pos dan terdapat 4 pos, yang mana setiap pos kita siagakan 3 unit mobil damkar. Namun, idelanya dengan melihat luas wilayah, harus ada 7 pos.

“Saat ini, pihaknya telah memiliki 10 mobil damkar, namun yang siap digunakan untuk melakukan pemadaman kebakaran hanya 8 unit kendaraan. Sehingga jika per pos ada 3 unit mobil damkar, maka masih kurang 4 unit lagi mobil damkar,” terangnya.

Sigit menambahkan, Bidang P2K ini, tidak hanya melaksanakan giat pemadaman kebakaran pada rumah dan gudang saja, tapi juga melakukan evakuasi satwa yang menggagu warga. Di antaranya, ular berbisa dan tawon ndas, begitu juga mengevakuasi kucing atau hewan lainnya.

Sehingga dengan giat yang kita lakukan, masyarakat kini sudah mulai sadar akan fungsi tugas pemdaman kebakaran.. Hal ini dibuktikan, ketika rumahnya kemasukan ular berbisa langsung meminta bantuan petugas damkar.

“Kami terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait bagaimana menghadapi kebakaran. Bahkan, pihaknya juga memberikan edukasi kepada anak-anak sekolah dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-Kanan (TK) hingga Sekolah Dasar (SD),” ujarnya.[cyn.ca]

Tags: