BLK Kader Warga Binaan Jadi Wirausaha Ekonomi Mandiri

Perwakilan BLK Situbondo Mianto didampingi Kasubsi Pengelolaan Rutan Salugu saat acara penutupan pelatihan berbasis kompetensi kejuruan Las OAW, Rabu (30/6). [sawawibhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Situbondo bersama Rutan Situbondo secara khusus menutup pelatihan berbasis kompetensi Kejuruan Las OAW (las karbit) Rabu (30/6). Program ini bertujuan untuk meningkatan kualitas produktivitas tenaga kerja (PKPTK) APBD tahun 2021 secara institusional.

Hadir dalam kegiatan tersebut diantaranya Perwakilan Kepala BLK Situbondo, Mianto dan Kasubsi Pengelolaan Rutan Situbondo Salugu berikut 16 orang warga binaan penghuni Rutan Situbondo. Menurut Pujianto, Kepala BLK Situbondo, kegiatan pelatihan diikuti siswa dari empat kejuruan diantaranya instalasi penerangan, menjahit, operator basic office dan desain grafis.

Khusus peserta pelatihan yang merupakan kerjasama dengan Rutan Situbondo, aku Pujianto, mendalami bidang OAW (asitelin oksigen welder) atau las karbit. “Ya peserta di Rutan Situbondo ini melalui tahapan uji kompetensi yang di ikuti per kelas sebanyak 16 orang. Tim penguji kompetensi merupakan assesor independen,” tutur Pujianto.

Masih kata Pujianto, jika hasil pelatihan memiliki kompetensi yang bagus maka secara otomatis para peserta akan mendapatkan dua sertifikat. Yang pertama, ujar Pujianto, berupa sertifikat dari LSP. Sedangkan untuk kejuruan desain grafis, instalansi penerangan serta operator basic office harus melalui uji kompetensi selama dua bulan. “Ya untuk yang keahlian menjahit itu melalui uji kompetensi dua bulan karena masuk katagori kelas intensif yang dijalani selama dua bulan,” papar Pujianto.

Pujianto kembali berharap kepada semua peserta agar dapat menggunakan keterampilan yang didpat selama berlatih di BLK Situbondo dengan baik dan kedepan terus dikembangkan dengan maksimal. Jika ada peluang untuk perusahaan industri, jelas Pujianto, pihaknya akan memilih secara layak para peserta untuk di tempatkan pada perusahaan sesuai kebutuhan. “Khusus penutupan di Kantor BLK Situbondo secara formal hanya diikuti 3 orang saja. Sisanya mengikuti dikelas masing-masing. Ini karena status sebaran Covid di Situbondo cukup beresiko,” papar Pujianto.

Terpisah, Kasubsi Pengelolaan Rutan Situbondo Salugu mengaku bersyukur dan berterimakasih atas kerjasama yang terjalin dengan BLK Situbondo. Salugu menerangkan, salah satu tugas Rutan adalah melakukan pembinaan bagi warga binaan sehingga setelah keluarga dari Rutan memiliki keahlian bagi keluarga dan masyarakat. “Kami mewakili pimpinan Rutan berharap kepada warga binaan agar tidak terlibat kembali dalam tindak pidana setelah terjun di masyarakat. Sebaliknya setelah keluar Rutan mereka bisa bekerja secara mandiri. Nanti akan kami monitor apakah setelah mereka keluar ilmunya bermanfaat atau tidak,” pungkas Salugu. (awi)

Tags: