BPBD Jatim Kirim Ribuan Terpal dan Relawan Psikososial Gempa Bawean

BPBD Jatim mengirimkan bantuan terpal bagi pengungsi gemba Pulau Bawean, Jumat (29/3).

BPBD Jatim, Bhirawa.
BPBD Jatim berkolaborasi dengan relawan dan TNI AL mengirimkan bantuan ribuan terpal dan menerjunkan Tim Psikososial ke Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Ini dilakukan guna merespon bertambahnya jumlah pengungsi akibat gempa susulan yang masih saja terus terjadi hingga kini.

Apel pemberangkatan bantuan dan relawan Tim Psikososial diawali di Kantor BPBD Jatim dan dilanjut di atas KRI Teluk Banten-516, Dermaga Mirah Tanjung Perak, Surabaya, Jumat (29/3). Sedikitnya, 3500 pcs terpal, 40 unit tenda keluarga dan 100 dus air mineral telah diberangkatkan merespon kebutuhan pengungsi yang terus bertambah.

“Tak hanya Tim psikososial yang berasal dari berbagai relawan, BPBD Jatim juga menerjunkan Tim Rehabilitasi dan Rekonstruksi yang akan melakukan assessment terhadap jumlah kerusakan fasilitas umum di Kecamatan Sangkapura dan Tambak, di Pulau Bawean,” kata Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto.

Dijelaskannya, berdasarkan data Pusdalops BPBD Jatim, hingga Jumat (29/3) pukul 12.00 WIB, jumlah keseluruhan pengungsi yang ada di Pulau Bawean telah bertambah menjadi sebanyak 34.149 jiwa. Itu bertambah dari jumlah sebelumnya yang sebanyak 34.049 jiwa.

Jumlah itu, sambung Gatot, meliputi pengungsi anak-anak sebanyak 10.485 jiwa, pengungsi dewasa 18.599 jiwa dan kelompok lansia sebanyak 5.065 jiwa. “Sementara, sampai dengan waktu yang sama, gempa susulan yang terjadi hingga hari ke-8 ini, telah mencapai sebanyak 366 kali,” tegasnya.

Sementara itu, Nurul Yaqin, warga Dusun Keramat Baru, Desa Gelam, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean mengaku lebih memilih tidur di luar rumah. Dirinya mengaku takut jika sewaktu-waktu terjadi gempa susulan lagi.

“Sepanjang kami tinggal di Bawean, baru kali ini kami diguncang gempa bumi seperti ini. Tentu saja, semua panik dan khawatir, apalagi sampai saat ini juga masih terjadi gempa susulan. Karena itu, warga lebih memilih tidur di luar rumah,” pungkasnya.

Sementara, berdasar update data Pusdalops BPBD Jatim, total dampak kerusakan akibat gempa yang tersebar di tujuh kabupaten adalah sebagai berikut, rumah rusak ringan sebanyak 3.940 unit, rumah rusak sedang 1.618 unit, rumah rusak berat 943 unit, tempat ibadah rusak 200 Unit, Sekolah rusak 104 unit, rumah sakit 6 unit, Ponpes 8 unit, Gedung kantor rusak 29 unit, Kandang ternak 1 unit dan sepeda motor 3 unit. (bed.hel)

Tags: