BPBD Kabupaten Probolinggo Identifikasi Kerusakan Jembatan Putus Wonorejo-Tempuran

BPBD lakukan pembersihan bambu pemicu putusnya Jembatan.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Pemkab Probolinggo, Bhirawa.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo melakukan assessment dan identifikasi kerusakan jembatan yang dilaporkan warga pada Selasa (28/3) sekitar Pukul 16.00 WIB di Dusun Koburen Mereng Desa Wonorejo Kecamatan Wonomerto.

BPBD Langsung melakukan gerak cepat melakukan dengan lakukan identifikasi kerusakan jembatan dan pembersihan bambu pemicu putusnya jembatan penghubung Wonorejo-Tempuran, Minggu (2/4).

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Rachmad Waluyo melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Moh Zubaidulloh mengatakan kejadian tersebut diduga merupakan dampak dari erosi tingginya debit air sungai yang membawa material dari hulu berupa rumpun bambu yang menghambat arus sungai sehingga bagian jembatan mengalami kerusakan.

“Saat ini jembatan penghubung Desa Wonorejo Kecamatan Wonomerto dan Desa Tempuran Kecamatan Bantaran tidak dapat dilalui kendaraan. Koordinasi dengan OPD berwenang dan Pemerintah setempat terkait penanganan darurat dampak kejadian masih berlangsung,” katanya.

Menurut Zubaidulloh, hasil assessment yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Probolinggo menyebutkan bentang jembatan mencapai12,5 meter dan pondasi yang tergerus mencapai 5 meter.

“Upaya lanjutan akan dilaksanakan pembersihan rumpun bambu bersama pemerintah dan masyarakat setempat sembari berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kabupaten Probolinggo apabila membutuhkan alat berat untuk pembersihan,” tuturnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo melakukan pembersihan material barongan/bambi yang menjadi pemicu terputusnya jembatan di Dusun Koburen Mereng Desa Wonorejo Kecamatan Wonomerto, Sabtu dan Minggu (1-2/4).

Kegiatan pembersihan material bambu di jembatan penghubung Desa Wonorejo Kecamaan Wonomerto dan Desa Tempuran Kecamatan Bantaran ini juga melibatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo dan masyarakat setempat.

Lebih lanjut Rachmad Waluyo melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Moh. Zubaidulloh mengatakan jembatan penghubung dua desa yang putus tersebut memiliki panjang 12 meter dan lebar 3 meter.

“Alhamdulillah, hari ini kami melakukan pembersihan material bambu yang menjadi pemicu putusnya jembatan penghubung Desa Wonorejo Kecamaan Wonomerto dan Desa Tempuran Kecamatan Bantaran,” katanya.

Untuk pembersihan material bambu ini jelas Zubaidulloh, pihaknya menerjunkan sejumlah alat diantaranya 1 unit mobil pick up L300 operasinal TRC PB, 2 unit chainsaw operasional TRC PB serta 1 unit alat berat milik DPUPR Kabupaten Probolinggo.

“Kegiatan pembersihan material bambu ini dilakukan selama dua hari. Sebab material rumpun bambunya sangat banyak dan besar-besar. Untuk hari ini, pembersihan rumpun bambu sebagian besar sudah dibersihkan dan kegiatan akan dilanjutkan besok,” jelasnya.wap.gat

Menurut Zubaidulloh, pembersihan material rumpun bambu ini harus segera dilakukan agar air bisa berjalan normal dan tidak merusak jembatan sehingga cepat bisa dilewati oleh masyarakat yang menggunakan kendaraan.

“Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada masyarakat yang turut serta melakukan pembersihan rumpun bambu yang menyumbat aliran air sungai. Harapannya besok pembersihan ini bisa rampung sehingga masyarakat bisa melewatinya menggunakan kendaraan,” tambahnya.(Wap.gat)

Tags: