BPSDM Jatim Buka Layanan TPA Gratis ASN Peserta Diklat

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak meresmikan TPA di BPSDM.

Penprov, Bhirawa
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim semakin ramah dalam memberikan pelayanan bagi ASN. Hal ini dilakukan dengan terus menambah fasilitas bagi pegawai maupun ASN yang tengah mengikuti pelatihan di BPSDM Jatim.
Fasilitas terbaru yang dibuka bagi ASN ialah membuka ruang bermain serta Tempat Penitipan Anak (TPA) bagi putra dan putri ASN maupun peserta pelatihan. Ruang bermain dan TPA tersebut diresmikan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jatim Arumi Bachsin Emil Dardak di Kantor BPSDM Jatim, Rabu (30/3).
Hadir pada kesempatan tersebut Plt Ketua Dharma Wanita Jatim Astiti Suwarni Wahid Wahyudi dan Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) BPSDM Jatim Dwi Aries Agung Paewai. “Kami mengapresiasi berdirinya ruang bermain dan TPA ini. Kelihatannya simpel, namun tempat ini mempunyai dampak luas kepada orang tua dan anak itu sendiri,” kata Arumi kepada wartawan usai peluncuran ruangan.
Berbicara tentang anak, istri Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak tersebut menilai terdapat dua masalah besar yang selalu dihadapi, yaitu gizi buruk atau stunting dan kedua adalah pola asuh. “Bagaimana biasanya anak tidak selalu dekat dengan orang tuanya, sehingga menimbulkan masalah sosial, susah diatur dan lain-lain. Itu semua dibangun dari 1.000 hari pertama kehidupan sampai masa emas,” kata Arumi.
“Jadi, jika anaknya didekatkan dengan orang tua, maka harus diberikan fasilitas yang memadai. Fasilitas yang nyaman bagi anaknya juga, orang tua bekerja enak, anak terpenuhi kebutuhan gizi dan hak asuhnya terpenuhi,” tambahnya.
Selama diasuh di ruang bermain dan penitipan anak ASN, orang tua tidak dikenakan biaya atau gratis. Namun ada pembatasan jumlah anak di ruangan tersebut.
Sementara itu, Ketua DWP BPSDM Jatim Dwi Aries Agung menambahkan ruang bermain dan penitipan anak ASN didirikan untuk mendekatkan orang tua dan anak. Selain itu, lanjut dia, upaya tersebut untuk menekan angka stunting apabila ibunya masih menyusui sehingga disiapkan ruang laktasi.
Soal kuota, Dwi menyebut hanya dibatasi 10 hingga 15 anak yang merupakan putra-putri ASN menempuh pendidikan dan latihan serta pegawai ASN BPSDM. “Karena masih pandemi Covid-19, jumlahnya dibatasi 10-15 orang. Usianya tiga bulan sampai tujuh tahun,” ungkap istri Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai itu.
Selain peresmian ruang bermain dan penitipan anak ASN juga diresmikan mini market BPSDM Jatim yang diberi nama “Q_Ta Jujur Mart” yang letaknya berdampingan dengan ruang bermain anak.
Minimarket ini baru pertama kali yang dimiliki OPD di Provinsi Jatim dengan berkonsep kejujuran. Kepala BPSDM Jatim Aries Agung Paewai menjelaskan, minimarket buka 24 jam tanpa petugas kasir dan penjaga.
Semuanya, lanjut dia, dilakukan sendiri oleh ASN maupun peserta pelatihan, mulai mengambil barang dan membeli sampai proses pembayaran dilakukan menggunakan QR atau tunai yang ditaruh dalam kotak disediakan.
“Saya yakin bahwa konsep inovasi pertama di lingkungan opd. Konsep ini mengilhami para peserta pelatihan yang sering kesulitan mencari kebutuhan dasar dibutuhkan selama berada dalam asrama,” katanya. [tam.wwn]

Tags: