Bupati Gresik Launching Program PKH Inklusif

Bupati Gresik saat menyerahkan bantuan PKH Inklusif kepada lansia. [kerin Ikanto/bhirawa]

Pemkab Gresik, Bhirawa
Sebanyak 85 warga lansia dan 5 penyandang disabilitas Kecamatan Wringinanom menerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) Inklusif, Rabu (9/11). Bertempat di Balai Desa Sembung, Kecamatan Wringinanom, penyaluran ini sekaligus menandai dimulainya program PKH Inklusif di Kabupaten Gresik.

Sebagai informasi, program PKH Inklusif ini merupakan program orisinil Kabupaten Gresik. Program ini merupakan penerapan program Nawa Karsa Bupati dan Wakil Bupati Gresik yakni Gresik Seger (Sejahtera, Bahagia, Berdikari).

Program PKH Inklusif ditargetkan menyisir kelompok masyarakat rentan yakni lansia dan difabel yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), namun belum menerima bantuan apapun. Bantuan PKH Inklusif ini diberikan dalam bentuk uang tunai senilai 2 juta rupiah yang penyalurannya dibagi 4 kali dalam satu tahun.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) mengatakan, program PKH Inklusif merupakan program yang murni berasal dari temuan dan keresahan di masyarakat. Gus Yani bercerita, suatu waktu dirinya bersama Wabup turun di lapangan dan bertemu dengan masyarakat.

“Suatu waktu saya bersama Bu Wabup bertemu dengan warga. Di sana saya mendapati fakta di lapangan bahwa ada masyarakat penyandang disabilitas tidak tersentuh bantuan apapun dari sejak lahir hingga berusia 25 tahun,” kenangnya.

Dari temuan itu kemudian Gus Yani ini bersama Wakil Bupati Aminatun Habibah (Bu Min) berkomitmen untuk mencari jalan keluar atas masalah tersebut. Komitmen inilah yang kemudian menjelma menjadi Nawa Karsa dengan PKH Inklusif sebagai bentuk nyata jawaban permasalahan tersebut.

Gus Yani juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, utamanya DPRD Gresik yang sudah memberikan dukungan agar program ini bisa berjalan. Namun, sebagai suatu program baru, Gus Yani menyadari perlunya dukungan dari berbagai pihak agar program PKH Inklusif berjalan seperti yang di cita-citakan.

“Program ini memang masih baru, pasti akan ada kekurangan disana sini. Oleh karenanya kami memohon kepada seluruh pihak untuk aktif berkoordinasi dengan Dinas Sosial jika ada masyarakat yang membutuhkan tetapi belum masuk dalam PKH Inklusif. Kita niatkan agar program ini tidak hanya sekedar diacara seremonial, namun bisa terus berjalan berkesinambungan,” ujar Gus Yani.

Dihadapan Staf Ahli Kementerian Sosial RI Asep Sasa Purnama yang hadir mewakili Menteri Sosial, Gus Yani menaruh harapan agar program PKH Inklusif ini bisa diadopsi menjadi program nasional. Gayung pun bersambut, Staf Ahli Kemensos Asep Purnama dalam keterangannya mengakui bahwa program PKH Inklusif merupakan suatu terobosan kreasi dan inovasi yang luar biasa dari Kabupaten Gresik.

“Ini merupakan bentuk kolaborasi berbagai pihak dalam menangani masalah sosial di masyarakat. Mudah-mudahan program dari Kabupaten Gresik ini bisa menular dan menginspirasi kota/kabupaten lain,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gresik Ummi Khoiroh mengatakan, untuk mengatasi permasalahan yang akan muncul dalam pelaksanaan PKH Inklusif Dinas Sosial meyediakan quick respons.

“Tim quick respons ini akan menerima laporan dari masyarakat manakala ada masyarakat yang layak mendapat Bansos PKH Inklusif tetapi datanya belum masuk. Dari laporan masyarakat tersebut, kemudian akan dilakukan assesment oleh tingkat desa untuk selanjutkan diusulkan masuk dalam data penerima PKH Inklusif,” terang Ummi.

Dalam tahun 2022 ini, jumlah masyarakat yang akan menerima PKH Inklusif sebanyak 2.450 penerima, dengan rincian 500 kelompok disabilitas dan 1.950 kelompok lansia. Total anggarannya sendiri sudah disediakan sebesar 4,9 miliar. [eri.gat]

Tags: