Bupati HM Sanusi: Jumlah Kasus Stunting di Kabupaten Malang Tersisa 10,8 Persen

Bupati Malang HM Sanusi saat meninjau kesehatan balita terkait kasus stunting di Kabupaten Malang. [cahyono/Bhirawa]

Kab Malang, Bhirawa
Jumlah kasus stunting atau kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari kehidupan anak di Kabupaten Malang berkurang secara signifikan, yakni masih tersisa 10,8 persen. Sehingga untuk terus menurunkan kasus stunting tersebut, maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang akan terus memberikan program tambahan bantuan makanan bergizi pada anak.

Bupati Malang HM Sanusi, Minggu (20/3), kepada Bhirawa mengatakan, jika di Kabupaten Malang ini jumlah kasus stunting terus menurun, dan kini masih tersisa 10,8 persen. Sedangkan untuk menurunkan jumlah stunting tersebut, maka Pemkab Malang terus melakukan berbagai upaya agar kasus stunting di Kabupaten Malang bisa mencapai zero atau nol kasus.

“Sehingga kita lakukan berbagai inovasi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), Bidan Desa dan Kepala Puskesmas, agar kasus stunting berhasil diturunkan,” terang Sanusi.

Bahkan, kata dia, pada tahun 2021 lalu, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo datang ke Kabupaten Malang, yakni ke Desa Kanigoro di Kecamatan Pagelaran melakukan panen raya dan sambang korban gempa di Desa Majangtengah, Kecamatan Dampit, selain itu juga untuk memastikan kebenaran jumlah kasus stunting yang turun drastis di Kabupaten Malang. Karena sebelumnya, jumlah kasus stunting di kabupaten ini jumlah kasus cukup besar.

“Namun, setelah saya jadi Bupati Malang, saya push agar kasus stunting turun,” terangnya.

Seperti kasus stunting sebelumnya, lanjut Sanusi, di wilayah Kecamatan Pagak ditemukan banyak kasus stunting, kini zero kasus, termasuk juga di wilayah Kecamatan Pakisaji. Sedangkan untuk di wilayah Kecamatan Pujon, sebelumnya terdapat 4 ribu kasus stunting, dan sekarang tersisa 400 kasus.

Sehingga untuk menjadikan Kabupaten Malang zero kasus stunting, maka dirinya meminta kepada Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur (Jatim) Arumi Bachsin Emil Dardak agar membantu untuk mengusulkan ke Gubernur Jatim agar ada bantuan makanan tambahan bagi anak stunting di Kabupaten Malang.

“Jika bisa diprogramkan bantuan makanan tambahan untuk anak, tentunya jumlah kasus stunting di Kabupaten Malang turun dan bisa mencapai zero. Karena gizi makanan pada anak harus kita utamakan, sehingga orang tua juga harus diberikan edukasi terkait makanan yang bergizi pada anak,” paparnya.cyn.gat

Perlu diketahui, upaya Provinsi Jatim dalam menangani stunting terus dilakukan. Dan berbagai elemen dikerahkan untuk bisa menurunkan angka stunting di Jatim, termasuk Tim Penggerak (TP) PKK Provinsi Jawa Timur yang gencar melakukan langkah-langkah antisipatif dalam menangani kasus stunting. Selain itu, juga dilakukan Monitoring Evaluasi (Monev) Stunting dan Kematian Ibu dan Bayi (KIB) di Kabupaten Malang, yang sudah pernah dilakukan di Desa Pujon Kidul Kecamatan Pujon.

“Kami kembali menekankan kepada Kader PKK Kabupaten Malang, di era Sutainable Development Goals (SDGs), perlu melakukan penanggulangan angka stunting, kematian ibu dan bayi secara bersama-sama dari tingkat nasional hingga tingkat desa,” kata Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur (Jatim) Arumi Bachsin Emil Dardak. [cyn.gat]

Tags: