Bupati Ikfina Masifkan Minum Tablet Tambah Darah Bagi Siswi Sekolah

Pemkab Mojokerto, Bhirawa.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengatakan, Stunting adalah kondisi gagal tumbuh bagi balita. Karena saat hamil ibunya mengalami kurang darah atau Anemia.

Dan biasanya kekurangan darah pada ibu hamil telah dimulai sejak masih menjadi seorang remaja putri, salah satunya karena menstruasi yang tidak dibarengi dengan asupan makanan bergizi yang cukup.

Untuk itu minum tablet tambah darah sangat diperlukan bagi para siswi secara kontinyu agar kedepannya para remaja putri (Rematri) di Bumi Majapahit dapat terhindar dari Anemia Kronis yang dapat menyebabkan ibu melahirkan bayi stunting.

Demikian antara lain poin penting disampaikan Bupati Mojokerto-Ikfina Fahmawati, Selasa (27/2/2024). Termasuk dalam berbagai kesempatan mengunjungi sekolah untuk mengajak sekaligus minum tablet bersama para siswi.

Seperti pada pelaksanaan program minum TTD berlangsung di SMP Negeri 1 Pacet, Kabupaten Mojokerto. Pada pelaksanaan minum TTD, juga turut dihadiri Kabid Kesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Ninik, Kepala Puskesmas Pacet Dr. Cipto, Kepala Puskesmas Pandan bidan Rani, dan Forkopimca Pacet.

Lebih lanjut, Bupati Ikfina mengungkapkan, bahwa pelaksanaan minum TTD secara serentak ini, sebagai upaya dalam percepatan penurunan stunting.

Selain itu, TTD merupakan program dari pemerintah melalui Kementerian Kesehatan yang wajib dilakukan di seluruh Indonesia, karena stunting dapat mengancam kualitas sumber daya manusia.

Dan kekurangan darah atau anemia kronis pada siswi dapat disebabkan dari menstruasi setiap bulan yang dialami oleh wanita. Maka Ia mengimbau kepada seluruh siswi SMP Negeri 1 Pacet untuk mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi.

Karena zat besi menjadi salah satu faktor utama dalam memproduksi sel darah merah pada tubuh. Selain itu, kebutuhan zat besi pada tubuh sebesar 15 mg setiap harinya.

“Jadi makanan apa saja yang mengandung zat besi yaitu bayam, daun ketela, kacang-kacangan, jeroan, tapi lebih tepatnya adalah hati. Jadi makanan yang paling tinggi kandungan zat besinya yaitu kacang-kacangan, hati, bisa hati ayam, hati kambing, hati sapi, kemudian kuning telur.

Karena faktanya 30 persen atau 1/3 remaja putri di Indonesia mengalami kondisi yang namanya anemia atau kekurangan darah,” ujarnya.

Orang nomor satu dilingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga mengimbau, agar seluruh siswi untuk selalu mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dan minum TTD setiap minggunya.

Hal tersebut perlu dilakukan, selain anemia bisa menyebabkan ibu melahirkan bayi stunting, anemia juga dapat menyebabkan mudah mengantuk, otak tidak bisa berpikir dengan cepat, dan tidak bisa konsentrasi.

“Terdapat dua faktor yang dapat menghambat dan mempercepat penyerapan zat besi pada tubuh, yakni minum kopi dan teh setelah makan sebelum satu jam dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. Akan tetapi minum jus jeruk atau semacamnya bisa mempercepat penyerapan zat besi di dalam usus,” pungkasnya. [min.dre]

Tags: