Bupati Tantri Dialog Bersama Pelaku UMKM Kabupaten Probolinggo

Bupati Tantri dialog bersama pelaku UMKM.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Pemkab Probolinggo, Bhirawa
Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE serta Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur Mas Purnomo Hadi melakukan dialog bersama dengan para pelaku UMKM Kabupaten Probolinggo. Kegiatan yang digelar oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo ini dilaksanakan di sela-sela peresmian Rumah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Kabupaten Probolinggo, Jum’at 21/2/2020 malam.
Dialog yang diikuti sekitar 100 orang pelaku UMKM di Kabupaten Probolinggo ini dipandu langsung oleh Kasi Media Publik Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) Kabupaten Probolinggo Yulistina Widiarningrum.
Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo H. Soeparwiyono, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Mahbub Zunaidi, Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) dan Camat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, Penasehat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Probolinggo H. Zulmi Noor Hasani, Asosiasi Marketing Produk UKM Hebat (AMPUH) Jawa Timur dan pihak perbankan.
Dalam kesempatan tersebut disampaikan pula testimoni keberhasilan dari beberapa pelaku UMKM di Kabupaten Probolinggo setelah mendapatkan pembinaan, pendampingan dan program inovasi dari sejumlah OPD teknis di lingkungan Pemkab Probolinggo.
Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE menyampaikan bahwa pihaknya secara pribadi akan membela produk UMKM di Kabupaten Probolinggo. Tetapi bagaimana jika produk yang dibela ternyata kualitasnya tidak bagus. Karena saat ini perlombaan terkait produk ini sangat luar biasa.
“Produk UMKM itu harus memiliki differensiasi agar bisa diminati oleh orang. Produk harus ada keunikan dan perbedaan dengan produk lainnya. Hal-hal seperti ini harus kita tularkan kepada UMKM yang ada di Kabupaten Probolinggo. Produk tidak boleh stagnan dan harus terus berinovasi sehingga produk UMKM bisa dilirik oleh masyarakat Kabupaten Probolinggo,” tegasnya.
Lebih lanjut Bupati Tantri menambahkan bahwa Kabupaten Probolinggo memiliki potensi yang luar biasa. Hal ini harus dikelola dengan baik agar mampu menjadi produk unggulan Kabupaten Probolinggo. Oleh karena itu OPD teknis harus selalu hadir di level masyarakat termasuk UKM dan IKM agar semakin kecil usahanya harus menjadi prioritas untuk diangkat dan menjadi lebih tinggi. Jangan malah sebaliknya selalu mendampingi usaha yang selalu besar dan melupakan usaha yang masih kecil.
“Penting dilakukan agar OPD teknis yang ada di Kabupaten Probolinggo untuk mensinergikan programnya dan menyambungkan pelaku UKM dan IKM dengan pihak perbankan. Karena permasalahn terbesar dari para pelaku UKM dan IKM adalah masalah permodalan. Semoga keberadaan Rumah UMKM ini mampu menjadi wadah bagi para pelaku UMKM di Kabupaten Probolinggo,” tuturnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur Mas Purnomo Hadi mengungkapkan jumlah UMKM di Jawa Timur mencapai 9,7 juta. Dimana 90 persen diantaranya merupakan usaha mikro yang ada di kabupaten/kota. Semua ini butuh sentuhan dan pendampingan sebagai upaya peningkatan kualitas di kelembagaannya. Sehingga nantinya UMKM ini bisa naik kelas dari mikro menjadi kecil, dari kecil menjadi menengah dan menengah menjadi besar.
“Setelah kelembagaan, SDM harus professional yang mampu mengikuti perkembangan zaman. Kalau sekarang online mengapa offline. Manfaatkan gadget yang kita miliki sehingga tidak diperbudak oleh gadget,” ujarnya.
Selanjutnya jelas Mas Purnomo bagaimana produk UMKM itu bersertifikasi dan berstandarisasi sehingga mampu menambah nilai jualnya. Kebutuhan lain para pelaku UMKM adalah permodalan. Tetapi jangan khawatir, karena Kabupaten Probolinggo sudah memiliki Bank Jatim yang akan memberikan pinjaman modal dengan bunga rendah. Selain itu juga ada dana KUR (Kredit Usaha Rakya) serta Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDG)
“Jika kelembagaan, SDM, produk dan permodalannya sudah bagus, permasalahan terakhir adalah pemasaran. Sekarang pasar produk UMKM ini mau dikemanakan. Rumah UMKM ini menjadi wadah untuk menjual dan mempromosikan UMKM di Kabupaten Probolinggo. Pasar itu ada dua offline dan online serta retail-retail modern,” tegasnya.
Melalui kebijakan Bupati Probolinggo, Mas Purnomo mengharapkan agar membatasi keberadaan retail modern dan memberikan keleluasaan kepada retail UMKM Kabupaten Probolinggo.
“Pelaku UMKM itu harus memiliki jimat AKIK meliputi Aktif, Kreatif, Inovatif dan Komunikatif. UMKM itu harus aktif dan jangan menunggu bola serta jangan patah semangat. Selalu kreatif dan inovatif untuk mempunyai ide supaya produknya berkembang. Komunikasi yang baik agar pemasarannya bisa lebih luas,” tambahnya.(Wap)

Tags: