Cawapres Jadi Kunci Pertarungan Suara di Jawa Timur

Gibran Garap Ceruk Milenial, Mahfud MD dan Cak Imin Berebut Suara Nahdliyin

Oleh:
Gegeh Bagus Setiadi
Jurnalis Harian Bhirawa

Jawa Timur merupakan wilayah penentu perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Sebab, provinsi yang memiliki jumlah penduduk terbesar kedua setelah Jawa Barat ini menjadi barometer politik nasional.

Maka, sudah menjadi rahasia umum pertarungan sengit antar Calon Wakil Presiden dipertontonkan Gibran Rakabuming Raka, Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar di Jawa Timur.

Kepopuleran Cawapres Gibran Rakabuming Raka tidak bisa dianggap sepele. Putra sulung Presiden Joko Widodo ini nampaknya mampu menghipnotis anak-anak muda. Hal itu dibuktikan saat berpidato di Indonesia Arena GBK, Jakarta sebelum mendaftarkan ke KPU sebagai pendamping Capres Prabowo Subianto.

Beberapa program langsung dibocorkan, salah satunya menyentuh langsung anak muda. Kredit Start-Up Milenial, misalnya. Program ini untuk bisnis-bisnis para milenial yang berbasis inovasi dan teknologi.

Kepiawaian Gibran dalam berpidato yang terlihat smart juga mampu mendobrak kedua rivalitasnya.

Sedangkan, Cawapres Muhaimin Iskandar yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bakal menggarap suara Nahdliyin. Sebab, pemilih dari kalangan Nahdliyin di Jawa Timur paling kuat.

Tercatat mencapai 76 persen dari 31,4 juta pemilih. Pria kelahiran Jombang ini juga dinilai cerdik dalam berpolitik.

Karier politik Cak Imin sapaan akrabnya ini pun tidak kaleng-kaleng. Ia memulai karier politiknya bersamaan dengan lahirnya Era Reformasi di tahun 1998 silam. Cucu pendiri Nahdlatul Ulama KH Bisri Syansuri ini terpilih sebagai Anggota DPR RI pada Pemilu 1999. Hingga, Cak Imin menjadi Ketua DPR RI termuda pada saat itu. Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ia dipercaya menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2009-2014.

Di penghujung jabatannya sebagai menteri, Cak Imin secara aklamasi terpilih sebagai Ketua Umum PKB. Ia dianggap berhasil menaikkan suara Pemilu PKB di tahun 2014 dan berlanjut mengantarkan kader-kadernya masuk di Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Politisi ulung ini pun mencapai puncak karier politiknya sebagai pendamping Capres Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Cawapres Mahfud MD juga tidak bisa diremehkan di gelanggang Pilpres 2024 mendatang. Pasalnya, pria asal Madura bergelar Doktor ini tertarik dunia politik sejak kecil. Puncak kariernya di bidang hukum terjadi saat dirinya dipercaya menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia pada 2008-2013 dan menjadi Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM di era Presiden Joko Widodo.

Sebagai pendamping Capres Ganjar Pranowo, Mahfud MD dipercaya untuk menggarap suara dari kalangan Nahdliyin. Sekaliber Mahfud MD yang merupakan intelektual di bidang hukum juga dikenal cukup religius. Sosoknya dapat memikat warga nahdliyin, khususnya wilayah tapal kuda dan Madura.

Mahfud MD juga murid loyal Gus Dur yang setia. Sebagai figur NU kultural dari Madura yang ditopang kualitas personal sebagai ahli tata negara bisa menjadi harapan corong aspirasi politik warga NU.

Menariknya, Cak Imin yang juga keponakan dari Gus Dur bertarung dengan Mahfud MD murid loyal Gus Dur yang setia. Meski demikian, riwayat panjang konflik Cak Imin dengan keluarga Gus Dur rupanya tak berkesudahan.

Kondisi itu pun melahirkan dua kubu PKB. Yakni, PKB Gus Dur dan PKB Cak Imin. Yenny Wahid, putri Gus Dur pun sering menyentil Cak Imin. Begitu juga yang dilakukan Caki Imin kepada Yenny Wahid. Perseteruan tersebut menjadikan Mahfud MD lebih leluasa merebut suara dari kalangan Nahdliyin. 

Untuk diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 sebanyak 204.807.222 pemilih. Pemilih usia 17 hingga 30 tahun sebanyak 63.953.031 orang atau 31,23 persen. Sementara, pemilih usia 31-40 tahun sebanyak 42.398.719 orang atau 20,70 persen. Maka suara pemilih anak muda sudah hampir 52 persen jika digabungkan. Dari jumlah tersebut, Provinsi Jawa Timur terdapat 31.402.838 pemilih. [why]

Tags: