Cegah Penyakit Difteri, Dinkes Siap Lakukan Imunisasi Massal

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya akan melakukan imunisasi massal dengan pemberian vaksin untuk mencegah penyakit difteri melalui program Outbreak Response Immunization (ORI). Langkah ini dilakukan sebagai respon cepat terhadap berkembangnya kasus difteri di Indonesia.
Kepala Dinkes Kota Surabaya Febria Rachmanita mengatakan pada 2017, Surabaya ada 29 kasus difteri, di mana hasil laboratorium sebanyak 28 kasus dinyatakan negatif. Namun, hingga akhir Desember 2017 ada satu yang dinyatakan positif.
”Nanti kita akan lakukan program ORI di seluruh tingkat kecamatan dan kelurahan, kita lakukan secara massal,” ujarnya, Kamis (18/1).
Sasaran dari program ORI, kata dia, usia satu hingga di bawah 19 tahun.
Penyakit difteri ini sangat mengerikan dan bisa menyebabkan kematian. Menurutnya, jika seseorang terkena penyakit difteri akan mengalami kondisi demam, sakit pada tenggorokan, kemudian di pangkal tenggorokan terdapat selaput abu-abu yang bisa membesar dan menyumbat aliran saraf dan jantung, sehingga dapat menyebabkan kematian.
“Kita punya sasaran untuk yang di bawah 19 tahun mencapai sekitar 753.498 orang. Usia 19 tahun kurang sehari juga tetap akan kita lakukan imunisasi,” urainya.
Data dari Dinkes menyebutkan pada 2017 penyakit difteri menyerang usia di bawah 10 tahun mencapai 24 orang, sedangkan usia 26 hingga 30 tahun sebanyak 3 orang, dan terakhir satu orang dengan usia lebih dari 60 tahun.
Seseorang bisa terkena penyakit difteri dikarenakan imunisasi dasarnya tidak lengkap. Ia mengatakan, program ORI ke depan akan dilaksanakan dengan tiga tahapan, yakni pertama pada Februari 2018 mendatang, kemudian Juni dan yang terakhir pada Desember.
Febria menegaskan, pihaknya akan menyiapkan sekitar 6.677 pos-pos untuk mendukung berjalannya program ORI, dengan dibantu dari satgas, DP5A dan OPD terkait. Selain itu, pihaknya mengaku juga sudah bekerjasama dengan rumah sakit dan perguruan tinggi, dengan total tenaga vaksinator sebanyak 1.093 orang.
”Untuk vaksin khusus sasaran usia 19 tahun ke bawah, nanti akan disiapkan dari Pemprov Jatim,” tuturnya.
Sementara itu, Pemkot Surabaya juga mempunyai kebijakan program yang sama di luar ORI, sekitar 9.000 petugas lapangan juga akan dilakukan imunisasi. Di mana sasarannya adalah para petugas lapangan seperti Satpol PP, satgas, petugas kebersihan, dan petugas kesehatan yang rentan terhadap penyakit. “Seluruh satgas lapangan yang rentan terhadap penyakit juga akan kita lakukan imunisasi tetanus, difteri, dan hepatitis,” ungkapnya.
Selain itu, Pemkot Surabaya juga mempunyai program kebijakan imunisasi Human Papillo Mavirus (HPV) untuk mencegah meningkatnya penderita kanker, terutama pada anak-anak kelas lima SD.
”Memang usia yang terbaik itu sekitar 11 sampai dengan 13 tahun, imunisasi akan kita berikan sebanyak tiga kali,” tutupnya. [dre]

Tags: