Coco Fiber Produk UD Sembrani Artho asal Pamekasan Eksport Perdana ke Cina

Pelepasan eksport bahan Coco Fiber produk UD Sebrani Artho, dilepas Kasi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan KPP Bea Cukai Madura, Andru Iedwan Permadi, perwakilan PT Telkom, Disporapar Pamekasan, Muspika Kadur dan Kepala Desa Gagah dan Sukolela.

Pamekasan, Bhirawa.
Usaha Dagang (UD) Sembrani Artho, berkedudukan di Desa Gagah, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, melaksanakan eksport perdana Coco Fiber, yaitu produk olahan serat sabut kelapa, ke Negara Cina.

Eksport perdana Coco Fiber ke Negara Tirai Bambu, disaksikan pihak KPP Bea Cukai Pabean C Madura, PT. Telkom Pamekasan, Camat Kadur dan Kepala Desa Sukolela, ditandai dengan pemecahan kendi bersama Direktur UD Sembrani Artho, Mohammad Warid.

Bahan Coco Fiber dieksport sebanyak 177 bal atau sebesar 18 ton, merupakan produk bahan setengah jadi hasil dari serutan sabut kelapa yang sudah menjadi serat atau disebut Coco Fiber. Pengolahan limbah ditekuni Mohammad Warid bersama istri, dengan mempekerjakan pemuda Desa Gagah.

“Saya ucapkan rasa syukur kepada Allah, SWT, bahwa ekport perdana serat sabut kelapa atau disebut Coco Fiber mendapat respon baik dari sejumlah, terutama Bea Cukai, PT. Telkom, pak Camat dan Kepala Desa Gagah dan Sukolela di Kecamatan Kadur,” kata Mohammad Warid.

Dijelaskannya, eksport bahan Coco Fiber merupakan hasil usaha kerjasama UD Sembrani Artho dengan perusahaan pembuat jok kendaraan di Negara Cina, ketika mengikuti pameran bisnis produk UMKM di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Warid mengungkapkan, pengolahan bahan coco fiber sebenarnya sudah ditekuni sudah lama. Sebenarnya, sebelum wabah covid 19 terjadi 2019 lalu, perusahaannya sudah mengeksport bahan coco fiber ini bisa menebus pasar pada sebagian Negara di Asia.

“Ekport perdana ini, semoga menjadi awal yang baik bagi perusahaan, maupun kami pemuda di Desa Gagah dan Sukolela, Kadur ini dan pemerintah kabupaten Pamekasan. Gerakan pemuda kratif dan inovatif ini mendapat dukungan semua pihak, terutama pemerintah daerah slogan sepuluh ribu pengusaha baru,” kata Warid.

Kepala Desa Sukola, Hamili mengatakan, merasa bangga akan kerja keras dan tekun anak muda desa yang berhasil mengolah bahan sabut kelapa menjadi bahan baku kebutuhan pengolah jok kendaraan, meubele dan matras.

“Semoga dilakukan saudara Warid menjadi motivasi bagi pemuda-pemuda di Desa Gagah dan Sukolela untuk berkreatifitas dalam mengisi pembanguna di desanya masing-masing. Semoga eksport produk olahan sabut kelapa, ke depannya mendapat sport yang lebih baik dari pemerintah daerah,” ucapnya.

Petugas Pelaksana Pemeriksa KPP Bea Cukai Madura di Pamekasan, Hendra Asmara, dalam sambutan pelepasan eksport perdana Coco Fiber hasil produk UD Sembrani Artho, selain menjadi motivasi para generasi muda dalam membangun desanya, terutama menciptkan lapangan pekerjan dan meningkatkan kesejahteraan.

“Keberadaan produk olahan memanfaatkan limbah Sabut Kelapa, ke depan mendapat perhatian khusus mulai dari Desa, OPD terkait, khususnya pemerintah daerah Pamekasan. Produksi Coco Fiber selalu berkesinambungan dalam memenuhi permintaan pasar di luar negeri,” harap Hendra. [Din.gat]

Tags: