Dampak Cuaca Buruk, Ratusan Nelayan Pasuruan Menganggur

Sejumlah perahu milik nelayan Lekok, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan menyandarkan perahunya di bibir pantai Lekok. [hilmi husain]

Pasuruan, Bhirawa
Munculnya cuaca buruk yang melanda wilayah Jatim akhir-akhir ini, ditandai dengan adanya peningkatan kecepatan angin, ditambahkan lagi ombak yang besar membuat ratusan nelayan se-Pasuruan Raya memilih libur melaut.
Karena tidak mempunyai pekerjaan lainnya, para nelayan memilih memperbaiki perahu hingga jaring. Kegiatan libur melaut itu dilakukan sejak sepekan terakhir ini. “Hampir sepekan ini, saya pilih libur melaut. Karena kondisi dilaut sangat buruk. Jika dipaksakan, akan berakibat fatal,” urai Suhari, warga Panggungrejo, Kota Pasuruan, Kamis (2/2).
Menurut Suhari, biasanya melaut menggunakan perahu kecil bersama sejumlah temannya. “Tak ada pekerjaan lain. Teman saya yang setiap harinya selalu berangkat bersama-sama saat melaut semua menganggur. Kebutuhan harian untuk rumah sudah menipis. Semoga, cuacanya cepat membaik,” katanya.
Ungkapan serupa juga disampaikan Samsudin, Nelayan asal Lekok, Kabupaten Pasuruan. Totalnya, ada ratusan nelayan yang libur sejak sepekan lalu. “Dalam mengisi libur akibat cuaca buruk dengan, saya memilih memperbaiki perahu atau jaring. Perbaikan ini dilakukan sejak awal seminggu lalu. Hampir ratusan nelayan yang tidak melaut,” kata Samsudin.
Sementara itu, Kasat Polairud Pasuruan, AKP Winardi menyampaikan pihaknya selalu mengimbau nelayan yang tetap melaut agar membawa alat keselamatan. Pasalnya, angin kencang atau cuaca buruk akan berlangsung hingga Maret 2023.
“Nelayan harus ekstra waspada saat ini. Karena, potensi peningkatan kecepatan angin di wilayah Pasuruam cukup meningkat. Tentu, harus selalu membawa alat keselamatan berlayar dan waspada gelombang dan cuaca pada saat hujan,” urai AKP Winardi. [hil.iib]

Tags: